Qualcomm Beri Sinyal Bakal Akuisisi Pabrik Chip Intel, Jadi Merger Terbesar di Industri Teknologi

Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Raksasa semikonduktor Qualcomm yang berbasis di San Diego dikabarkan tertarik mengakuisisi raksasa chip global Intel, yang keuangannya saat ini sedang terpuruk.

Rencana tersebut diungkap Qualcomm setelah CEO Cristiano Amon berulang kali mengikuti pembicaraan pembelian Intel yang telah berlangsung selama lima dekade.

Menurut The Verge, pembicaraan akuisisi antara Qualcomm dan Intel masih dalam tahap awal. Qualcomm sendiri belum memberikan penawaran untuk membeli Intel, perusahaan prosesor legendaris di industri chip.

Jika kesepakatan ini benar-benar terwujud, maka ini akan menjadi salah satu merger teknologi terbesar yang pernah ada. 

Langkah bisnis tersebut dapat menarik perhatian regulator lokal dan sejumlah wilayah tempat Qualcomm dan Intel beroperasi, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa. 

Sebab, jika bisnis Intel berada di bawah payung Qualcomm, maka monopoli pasar chip bisa menjadi masalah besar.

Mengantisipasi munculnya isu simpang siur tersebut, sejumlah analis menyarankan agar Qualcomm menyiapkan beberapa opsi, termasuk penjualan (pemisahan) beberapa divisi atau unit bisnis di bawah payung Intel.

Pendekatan Qualcomm mengambil alih Intel pada saat Intel sedang berkinerja buruk baik dari segi produk dan harga saham. Intel, yang pernah menjadi pembuat chip paling berharga di dunia, kini mengalami penurunan nilai saham, kehilangan hampir 60 persen sejak awal tahun.

Penurunan tersebut terjadi karena Intel kini dinilai lambat dalam memproduksi chip yang sangat dibutuhkan dalam tren AI generatif. Alhasil, Intel tertinggal jauh dari rivalnya Nvidia dan AMD yang semakin mendominasi industri semikonduktor.

Faktanya, sebagai akibat dari kerugian ini, Intel awal bulan lalu mengumumkan rencana untuk memberhentikan 15.000 pekerja di tengah kerugian kuartalan yang mencapai $1,6 miliar, karena membuat pendapatan prosesor untuk laptop dan komputer di unit bisnis pelanggan Intel, dirilis pada tahun 2016, juga turun 8 persen di tengah lesunya pasar PC.

Baik Intel maupun Qualcomm menolak berkomentar mengenai akuisisi tersebut, namun sumber anonim mengatakan Intel sendiri terbuka untuk membeli Qualcomm, mengingat kesulitan keuangan perusahaan saat ini. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *