TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Kaukus Air DPR RI Putu Supadma Rudana mengumumkan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI berniat mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer, atas undangan OceanX Institute. Kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI mengatakan, tujuan kunjungan kapal OceanX adalah untuk mendukung penelitian dan kajian kelautan di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Putu Rudana dan rombongan mendapat pengarahan dari Kapten Peter dan awak kapal yang berjumlah 30-70 orang.
Ocean Explorer merupakan kapal yang dilengkapi dengan kemampuan penelitian kelautan tingkat lanjut, termasuk dua kapal selam yang mampu menyelam hingga kedalaman tertentu untuk mempelajari keanekaragaman hayati laut Indonesia.
“Kapal ini bisa kita lihat, mereka bisa turun. Mereka punya dua kapal selam. Mereka bisa turun sangat dalam dan melihat keanekaragaman hayati laut yang ada di perairan Indonesia,” kata Putu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/7/2012). . 2024).
Ia mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar mengkaji dan mengevaluasi peluang maritim.
Putu menilai langkah tersebut sangat positif karena Indonesia merupakan negara maritim dan dua pertiga wilayahnya merupakan lautan. Inilah sebabnya mengapa konservasi dan pengelolaan laut sangat penting.
“Laut kita harus dijaga dan dijaga. Kapal ini sangat bermanfaat karena dapat digunakan untuk penelitian, eksplorasi, dan melihat berbagai potensi kelautan khususnya di Indonesia,” jelas anggota DPR asal Bali itu.
Menurut dia, kapal tersebut tidak hanya digunakan untuk penelitian ilmiah, tetapi juga untuk media.
Salah satu tujuan kerjasama ini adalah untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati laut Indonesia melalui berbagai media, termasuk video dan film. OceanX juga bekerja sama dengan sutradara terkenal Hollywood James Cameron untuk menggabungkan seni dan sains untuk menceritakan sebuah kisah tentang keindahan dan pentingnya laut.
“Ini pertemuan seni dan sains. Sains, mempelajarinya atau cara membuat peta itu penting sekali. Tapi di sisi lain, bisa diakses masyarakat dalam bentuk video, YouTube, atau di kemudian hari. Mudah-mudahan ada jadilah film. , Tentang lautan, itu tidak bisa dihindari,” kata Putu jelasnya.
Anggota Persatuan Antar Parlemen untuk Pembangunan Berkelanjutan (IPU) juga menyoroti pentingnya teknologi canggih di kapal OceanX, karena kapal tersebut memiliki kemampuan untuk memantau dan memetakan kondisi laut, termasuk mendeteksi potensi bencana seperti tabrakan lempeng. Tsunami
“Dulu, untuk melihat ikan di perairan berbeda, Anda harus melihat ikannya secara langsung. Namun kini dengan teknologi DNA air, kita bisa mengetahui keadaan laut dan jenis ikan yang ada di sana tanpa melihat secara langsung. Dengan memetakan permukaan laut dan memasang ubin di laut, kita dapat melakukan mitigasi bencana dengan lebih efektif. “Teknologi ini sangat penting untuk merencanakan dan memitigasi dampak bencana di masa depan,” katanya.
Selain itu, Putu mengatakan teknologi yang digunakan kapal OceanX juga penting untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Menurutnya, sebagai negara maritim, sumber protein Indonesia sebagian besar berasal dari laut.
Oleh karena itu, kata dia, teknologi pemetaan yang canggih dapat menjamin kelestarian sumber daya laut dan mencegah eksploitasi berlebihan yang dapat merusak ekosistem.
“Kami ingin memastikan kolaborasi dengan OceanX Explorer ini mendukung keberlanjutan dan keamanan pangan kita, khususnya makanan laut. Kami menyebutnya kekayaan Keanekaragaman Hayati Laut (Mega Biodiversity). “Dan kerja sama Indonesia dengan organisasi internasional ini bermanfaat bagi pariwisata, penyelaman, dan kelestarian lingkungan laut,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan kunjungan kapal tersebut akan memungkinkan para ilmuwan melakukan penelitian dan pemetaan kelautan dengan lebih efektif. Oleh karena itu, ia mendorong kunjungan tersebut untuk melibatkan banyak kolaborasi antara ilmuwan, seniman, dan pemerintah demi pelestarian dan pemanfaatan sumber daya laut Indonesia secara berkelanjutan.
“Bayangkan betapa kayanya lautan Indonesia dan segala kolaborasi ilmuwan, seniman, dan pemerintah dalam melindungi dan memanfaatkan sumber daya laut Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, termasuk kawasan indah seperti Kepulauan Komodo, Raja Ampat, dan Selat Banda.” dia menjelaskan.
Selain itu, Putu juga menekankan pentingnya pengurangan karbon biru dan dampak bencana di perairan Indonesia. Karbon biru, kata dia, merupakan konsep pengelolaan karbon yang tersimpan di ekosistem laut seperti padang lamun dan mangrove.
“Lautan berkontribusi besar terhadap perubahan iklim dengan menyerap karbon atau emisi gas rumah kaca. “Padang lamun dan hutan bakau mampu menyerap karbon 35 kali lebih banyak dibandingkan hutan konvensional,” kata Putu.
Selain itu, Putu menekankan pentingnya kelestarian laut untuk generasi mendatang. Melalui koordinasi tersebut, Putu ingin memastikan laut di Indonesia lestari dan terlindungi dari eksploitasi berlebihan seperti penangkapan ikan besar-besaran atau penggunaan bahan peledak.
Oleh karena itu, peraturan harus diperkuat untuk menjaga kelestarian laut kita, tegas Putu.
Tak hanya itu, Putu juga menekankan pentingnya peran Indonesia untuk menjadi negara adidaya maritim dan karbon. Dalam kunjungannya, Putu menyoroti potensi besar lautan Indonesia dalam berkontribusi terhadap penyerapan karbon dan mitigasi bencana. Menurutnya, laut Indonesia mempunyai potensi besar dalam penyerapan karbon oleh padang lamun dan mangrove.
“Lamun dan hutan bakau di wilayah kita dapat menyerap karbon 35 kali lebih efisien dibandingkan hutan daratan. “Ini merupakan kekuatan besar yang patut kita manfaatkan dalam upaya perdagangan karbon,” kata anggota Komisi VI DPR RI.
Oleh karena itu, Putu mengatakan kemitraan dengan OceanX sangat penting dalam mengatasi permasalahan kelautan, termasuk penangkapan ikan berlebihan dan pencemaran sampah laut, untuk mengurangi kerusakan laut. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus memiliki strategi dan komitmen jangka panjang untuk menjaga lautan Indonesia.
“Kita harus memastikan bahwa lautan kita bersih dan tidak dieksploitasi secara berlebihan. Kita memerlukan peta jalan yang jelas dan komprehensif untuk melindungi lautan kita. Parlemen akan terus mendukung upaya tersebut dan memastikan Indonesia menjadi negara adidaya di bidang maritim, ujarnya.
Oleh karena itu, Putu berharap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berperan strategis dalam penelitian dan pengembangan teknologi kelautan. “BRIN harus berpartisipasi aktif dalam penelitian ini. “Kita perlu belajar dari teknologi yang dimiliki OceanX dan memastikan kita bisa melakukan hal serupa di masa depan,” tutupnya.