Paetongtarn Shinawatra, pewaris sekaligus putri miliarder kontroversial sekaligus mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, resmi dilantik sebagai PM Thailand pada Minggu (18/08), setelah mendapat persetujuan kerajaan.
Wanita berusia 37 tahun ini merupakan perdana menteri termuda di Thailand, dan mulai berkuasa beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi memberhentikan Srettha Thavisin sebagai perdana menteri.
Pengadilan juga membubarkan partai oposisi utama, sehingga menambah kekacauan politik dalam negeri Thailand. Usai upacara peresmian, Paetongtarn berjanji akan memperbaiki perekonomian Thailand yang lesu.
“Sebagai kepala pemerintahan, saya akan bekerja dengan parlemen dengan hati terbuka, terbuka terhadap segala gagasan untuk membangun negara,” ujarnya dalam konferensi pers pertama setelah upacara.
Ayo berlangganan gratis buletin mingguan Wednesday Bite. Tambah ilmumu di tengah minggu, biar topik pembicaraan makin menarik! Paetongtarn: mengumpulkan ‘kekuatan semua generasi’
“Warga Thailand yang terkasih, perdana menteri tidak dapat melakukan pekerjaan ini sendirian. Saya harap saya dapat menggunakan kekuatan setiap generasi, orang-orang berbakat di Thailand, kabinet, koalisi, pegawai negeri, sektor swasta, dan orang-orang yang mengoordinasikan.”
Sebelumnya pada hari yang sama, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyatakan dukungan resmi untuk Paetongtarn. Dukungan ini akan memungkinkannya membentuk kabinet dalam beberapa minggu mendatang.
Paetongtarn mengatakan dia akan melanjutkan kebijakan sebelumnya, yang mencakup stimulus dan reformasi ekonomi “besar-besaran”, pemberantasan obat-obatan terlarang, pengembangan sistem layanan kesehatan universal Thailand dan mempromosikan keragaman gender.
Pemerintah akan melanjutkan kebijakan dompet digital utamanya. Ini merupakan program bantuan tunai senilai 500 miliar baht atau sekitar Rp 226 triliun. Tujuannya untuk menggairahkan perekonomian, jadi niat itu tetap ada, kata Paetongtarn, pewaris keluarga Shinawatra.
Paetongtarn adalah orang ketiga dari keluarga Shinawatra yang menjadi perdana menteri negara itu. Keluarga Shinawatra telah berpengaruh dalam politik dan ekonomi Thailand selama beberapa dekade.
Mereka juga terkadang bentrok dengan kaum konservatif dan royalis yang berpengaruh. Ayahnya, Thaksin, dan bibinya Yingluck, digulingkan dari kekuasaan melalui kudeta dan intervensi militer.
Paetongtarn, yang dikenal sebagai Ung Ing di Thailand, membantu menjalankan bisnis hotel keluarga Shinawatra sebelum terjun ke dunia politik tiga tahun lalu. Dia telah meningkatkan profil publiknya dan terus hadir dalam kampanye pada pemilu 2023.
Partai Pheu Thai milik ayahnya, yang keanggotaannya menurun, bersama dengan mitra koalisinya memilih Paetongtarn sebagai pemimpin pemerintahan.
Bersama-sama, koalisi mereka menguasai 314 kursi di parlemen dan Paetongtarn membutuhkan dukungan lebih dari separuh dari 493 anggota parlemen saat ini untuk menjadi perdana menteri. Sekutu tersebut juga mencakup beberapa pemimpin pro-militer yang telah lama menentang Thaksin. Thaksin menghadiri pelantikan putrinya
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang kini berusia 75 tahun menghadiri upacara pelantikan putrinya sebagai Perdana Menteri Thailand. Dia berdiri di samping suami Paetongtarn di barisan depan.
“Dia harus bekerja keras. Kelebihannya adalah dia masih muda, dia bisa meminta bantuan siapa pun. Dia rendah hati,” kata Thaksin kepada wartawan usai upacara.
“Dua puluh tiga tahun lalu dia berdiri di belakang saya, tapi hari ini saya berdiri di belakang dia,” katanya.
Ae/hp (AFP, Reuters, AP)