Putin Lebih Memilih Joe Biden yang Menangkan Pilpres AS, Apa Alasannya?

TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Rusia Vladimir Putin tampaknya lebih memilih presiden berikutnya, Joe Biden, yang memenangkan pemilihan presiden AS, daripada Donald Trump.

Putin mengatakan dia tidak ingin ikut campur dalam urusan dalam negeri Amerika Serikat, namun memberikan alasan mengapa dia memilih Biden.

“Biden. Dia orang yang lebih berpengalaman dan mudah ditebak, dia mantan politisi. Tapi kami akan bekerja sama dengan pemimpin mana pun yang mendapat kepercayaan dari rakyat Amerika,” kata Putin, dikutip dari Russian Today, Jumat (5/7/2021). ) 2024).

Pemimpin Rusia itu menanggapi laporan bahwa Biden mengalami penurunan kognitif dan menuju demensia. Menurutnya, hal tersebut tidak dialami Biden tiga tahun lalu saat bertemu di Swiss.

“Jadi bagaimana jika kepalanya terbentur saat keluar dari helikopter? “Masing-masing dari kita belum terkena helikopter di bagian kepala, biarkan dia yang melempar batu terlebih dahulu,” kata Putin. “Saya bukan seorang dokter.”

Terkait debat capres AS pekan lalu, Putin meresponsnya dengan tegas. Menurutnya, dia lebih mementingkan urusan Rusia dibandingkan mengikuti kejenakaan calon presiden Amerika.

“Banyak yang harus kukerjakan, jadi aku tidak terlalu mengikuti apa yang terjadi di sana, terutama dalam hal pemberitaan media. “Mereka selalu punya preferensi tertentu: ada yang mendukung, ada yang menentang,” kata Putin.

Putin bersikeras bahwa satu-satunya hal yang penting bagi Moskow adalah kebijakan Washington, yang ia gambarkan sebagai kebijakan yang “berbahaya dan jahat”.

Amerika Serikat telah menjadi pendukung terbesar Ukraina, bersama dengan anggota NATO, dengan mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar untuk berperang melawan Rusia.

Putin juga mengomentari komentar Trump baru-baru ini bahwa beberapa negara NATO tidak menyumbangkan PDB mereka untuk militer seperti yang diwajibkan oleh aliansi tersebut.

Pendekatan Trump terhadap NATO “memiliki logika tertentu,” kata Putin, begitu pula dengan posisi negara-negara Eropa yang terbiasa hidup di bawah “perisai nuklir” Amerika Serikat tanpa perlu dipertanyakan lagi.

NATO “adalah instrumen kebijakan luar negeri Amerika,” dan jika Amerika memutuskan bahwa NATO tidak lagi berguna, itu adalah hak prerogatif Washington, kata Putin. “Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *