Laporan koresponden Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin segera mengumumkan keadaan darurat dan menyatakan keadaan darurat federal di wilayah perbatasan Kursk menyusul serangan mendadak yang dilakukan ratusan tentara Ukraina di Kursk di perbatasan Rusia-Ukraina.
Serangan mendadak tentara Ukraina di wilayah Kursk membuat marah Vladimi Putin, meski Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, mengatakan ia berhasil menghancurkan lebih dari 300 tentara Kiev yang menyerang Kursk, wilayah Rusia.
Intervensi darurat yang diumumkan Vladimir Putin menyasar tiga wilayah yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan diumumkan sejak Sabtu (10/8/2024).
“Moskow melancarkan operasi antiteror di tiga wilayah tetangga yang berbatasan dengan Ukraina, yaitu wilayah Belgorod, Bryansk, dan Kursk untuk menjamin keamanan,” ujar Komite Nasional Anti-Terorisme Rusia seperti dilansir Moscow Times.
Vladimir Putin juga membatasi pergerakan warga sipil, menyita banyak mobil pribadi dan memantau telepon di wilayah yang ditetapkan sebagai zona eksklusi.
Untuk menyukseskan permainan ini, pemerintah Rusia juga mengerahkan pasukan dan memasang peralatan militer lainnya, termasuk tank, peluncur roket, dan helikopter yang mampu menghentikan aksi musuh.
Operasi rahasia ini sengaja dilakukan untuk menghentikan serangan terbesar Ukraina dalam konflik 2,5 tahun tersebut.
Di sisi lain, moral tentara Ukraina meningkat setelah mereka menyerbu Kursk. Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan rekaman video tentara Ukraina berdiri di dekat pabrik Gazprom Rusia di kota Sudzha di Oblast Kursk.
Video tersebut beredar luas di media sosial pada Jumat, 9 Agustus 2024. Tentara Ukraina berdiri di dekat pabrik Gazprom Rusia di kota Sudzha di Oblast Kursk. Gambar dari video tersebut beredar luas di media sosial pada Jumat, 9 Agustus 2024. Serangan ke Ukraina menjadi pukulan telak bagi Rusia.
Serangan tentara Ukraina di kawasan Kursk terjadi setelah serangan di Ukraina pada Selasa pukul 05.30 pagi. Segera pasukan yang berjumlah 1.000 orang mulai maju untuk menguasai distrik Sudzhinsky di wilayah Kursk.
Para blogger Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina menargetkan tiga jalan di timur laut, utara dan barat laut kota tersebut, termasuk jalur kereta api dan jalan pasokan menuju kota Belgorod di Rusia timur. Serangan oleh tentara Ukraina di wilayah Kursk Rusia terjadi setelah serangan Ukraina pada hari Selasa pukul 5:30 pagi. Rabu berikutnya, gubernur Kursk mengumumkan keadaan darurat di seluruh wilayah Kursk.
Seorang blogger, Rybar, mengatakan bahwa taktik Ukraina adalah menggunakan kendaraan lapis baja untuk mendekati posisi Rusia dan mengikat sebagian tentara Rusia, sementara sebagian lainnya lewat dan memasuki lokasi instalasi terdekat.
Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, mengumumkan bahwa pasukan Ukraina melepaskan tembakan tanpa pandang bulu.
Dengan berbagai jenis senjata, termasuk senjata roket, mereka secara acak menyerang rumah-rumah warga sipil, gedung-gedung, dan rumah sakit.
Serangan tentara Ukraina di Kursk menewaskan sedikitnya lima warga dan melukai 20 lainnya, termasuk enam anak-anak.
Jumlah korban sipil ini merupakan salah satu serangan terbesar yang dilakukan Ukraina terhadap Rusia sejak Februari 2022.