TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) Republik Indonesia memfasilitasi komunikasi antara 31 Narapidana Pemasyarakatan (WBP) dan keluarganya melalui Kunjungan Keluarga Tahun 2024 yang digelar di Pusat Deradikalisasi Sentul, Jawa Barat pada Selasa. (28/5/2024).
Kegiatan tersebut diberi nama “Semua Keluarga, Berdiri Bersama”.
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid menjelaskan, kegiatan kunjungan keluarga tahun 2024 ini merupakan sarana silaturahmi dengan warga binaan Lapas beserta keluarganya serta petugas di Lapas Khusus (LAPAS) II B Setul dan BNPT.
“Tujuan dari kunjungan keluarga ini adalah untuk saling mengenal, melepaskan kerinduan satu sama lain dan menjadi bagian dalam membangun kepercayaan antar keduanya maupun antara otoritas lapas dan BNPT,” kata Ahmad Nurwakid.
Family Visit 2024 juga menjadi bagian penting dalam mensukseskan strategi soft pendekatan dalam program deradikalisasi, ujarnya.
“Ini bagian dari program deradikalisasi, bagaimana kita bisa memanusiakan mereka, karena seperti kita tahu, radikalisasi, ekstremisme, terorisme adalah virus ideologis yang bisa menyasar siapa saja,” ujarnya.
VBP menyuguhkan hiburan tari, musik, puisi-lagu dan hodera untuk menghangatkan suasana bersahabat.
Ahmed Noorwakhid menyimpulkan kinerja dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan program deradikalisasi multipihak antara BNPT dan Lapas.
“Ini merupakan cerminan bahwa beliau sudah tidak lagi mempunyai pandangan yang radikal, anti musik, anti budaya dan kearifan lokal, anti seni dan lain-lain, sehingga ia menghadirkan musik dan tari sebagai anugerah dengan karya-karyanya. Kami bersyukur Dia menganut budaya kearifan lokal,” dengan seni hatinya melunak dan menjadi indikator keberhasilan program deradikalisasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, 31 orang VBP yang terdiri dari 8 orang Angkatan 2023 dan 23 orang Angkatan 2024 mengikuti seluruh kegiatan Family Visit tahun 2024.
Selain silaturahmi, WBP dan istri mendapat penyuluhan tentang agama, administrasi, kewirausahaan, dan psikologi bermain, serta seminar pendidikan orang tua yang juga mengikutsertakan anak-anak WBP.