Puan Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran atas Kemenangan pada Pemilu 2024 di Pidato Sidang Bersama

TRIBUNNEWS.COM – Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu 2024.

Kata He Puan dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI 2024 dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2024, Jumat (16/8/2024).

Puan mengatakan, mulai tahun 2024, bangsa dan negara Indonesia telah menyiapkan rencana nasional yang khusus dan sistematis, yang fokus pada penyelenggaraan pemerintahan lima tahun ke depan.

Artinya adalah pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta untuk memilih anggota DPR RI, DPRD daerah, dan DPRD kabupaten/kota, serta untuk memilih anggota DPD.

Mengutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Puan mengatakan, “Kami ucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran Rakabuming Raka yang telah terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.”

Pak Puan mengatakan pemilu rakyat adalah proses demokrasi.

“Orang-orang penting, orang-orang yang diundang semua orang berlari. Orang-orang yang memberi hiburan, makanan, cenderamata, orang-orang yang menikmati Partai Demokrat,” ujarnya. Pakaian Poon Maharani

Seperti disebutkan sebelumnya, Puan Maharani, Ketua DPR RI, mengenakan kebaya bernuansa emas saat Sidang Tahunan MPR RI 2024 dan Sidang Gabungan DPR-DPD RI.

Desainer kenamaan Didiet Maulana diketahui pernah membuat kebaya emas khusus.

Dengan tali yang simpel, Puan mengenakan kebaya jenis baru. Rupanya desain kebaya Puan memiliki makna tersendiri.

Baca Juga: Kaesang akan segera bernegosiasi dengan Puan untuk menjalin hubungan persahabatan dengan PDIP

“Kain renda Perancis yang diciptakan di Politica terinspirasi dari harapan bahwa melihat potensi indah dalam diri adalah sesuatu yang berharga untuk dimiliki. Masing-masing dari kita adalah emas. Masing-masing dari kita adalah emas,” kata Didiet Maulana. Dalam sambutannya, Jumat (16/8/2024).

Menurutnya, kabaya emas memiliki makna pancaran kegembiraan, kemakmuran, dan kemenangan dalam rangka memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia.

Motif bagian depannya berupa karangan bunga atau bunga ghee. Pesisir Peranakan Tionghoa dipengaruhi oleh warnanya sendiri.

Puan juga mengenakan selendang sutra berwarna emas muda yang serasi dengan baya yang dikenakannya sebagai tanda kesopanan.

Selain itu, terdapat juga aksesoris bros kupu-kupu di bagian tengah kebaya penny yang menambah manis busana yang dikenakan Puan.

“Motif kupu-kupu sering muncul dalam berbagai karya sastra Indonesia. Melambangkan metamorfosis, bahwa segala sesuatu adalah proses yang harus diciptakan satu per satu,” kata Didiet.

Kebaya ini dilengkapi dengan kain batik dengan motif sulur dan buket yang melambangkan proses keindahan dan pertumbuhan.

Aksen motif Kawung pada bagian tepi kain membuat cucu Bung Karno ini semakin cantik dan menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang ingin bersama.

“Motif Kawong merupakan simbol kesucian, keindahan, dan persatuan,” kata Didiet.

Didiet Maulana menciptakan kebaya baru gaya kutu bernuansa emas, terbuat dari bahan brokat emas dengan payet mewah di bagian samping kebya.

Akhiri dengan selendang sifon emas.

Medali emas menyampaikan rasa kegembiraan, prestasi dan kemenangan yang terpancar dalam memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia, kata Didiet.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Cherul Umm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *