TRIBUNNEWS.COM – PDI Perjuangan (PDIP) menutup Sidang Nasional (Rakernas) Kelima pada 24-26. Mei 2024
Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut perilaku kader partai yang melanggar konstitusi.
Terkait hal tersebut, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan singkat.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu hanya mengucapkan terima kasih kepada Puan Maharani dan seluruh pimpinan PDIP.
“Di sana, terima kasih atas kontribusi Anda. Terima kasih Mbak Puan dan seluruh pimpinan partai, kata Gibran, dilansir TribunSolo.com, Jumat (31/5/2024).
Gibran kemudian membeberkan alasannya tak menghadiri Rakernas ke-5 PDIP terakhir.
Ia mengaku tak mendapat undangan dari pesta berlambang banteng berparuh putih itu.
Iya karena tidak ada undangan, kata suami Selvi Ananda itu.
Sebelumnya, Gibran mengatakan dirinya akan bergabung dengan Majelis Nasional PDIP jika menerima undangan tersebut.
“Nanti saya lihat ya. Undangannya datang atau tidak, Insya Allah datang kalau ada undangan,” ujarnya, Senin (20/5/2024).
Selain Gibran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tak hadir di Munas ke-5 PDIP.
Kemudian Pl.
“Kegiatan internal di Jogja Palace,” kata Yusuf, Jumat (24/5/2024).
Sementara itu, Gibran mengaku belum membicarakan pertemuan tersebut dengan ayahnya.
“Tidak, kata Gibran, jangan membantah. seru wanita itu
Seru Puan Maharani saat membacakan rekomendasi tersebut pada penutupan Rapat Kerja Nasional PDIP V di Stadion Internasional Beach City, Ancol, Batavia, Minggu (26/5/2024).
Momen ini terjadi ketika poin ketujuh Puan dibacakan.
Puan mengatakan PDIP berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung duo Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Dan PDIP mendapat kepercayaan masyarakat untuk memenangkan pemilu legislatif tiga kali berturut-turut, kepercayaan masyarakat harus diperoleh untuk memperbaiki tiga pilar partai (struktural, legislatif, dan eksekutif), kata Puan, Minggu.
Puan bergidik membaca ini. Dia tampak menyeka air matanya.
Ribuan kader yang bertepuk tangan di Konvensi Buruh Nasional ke-5 PDIP untuk mendukung Presiden DPR RI.
Puan menegaskan, PDIP meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kelakuan kadernya pada Pemilu 2024.
Tentu saja dengan adanya kader partai yang tidak menjunjung etika politik dan melanggar konstitusi dan demokrasi.
Atas perilaku kader partai yang tidak menjunjung etika politik, tidak disiplin dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melanggar konstitusi dan demokrasi) Kongres Partai Buruh Nasional Kelima menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak. Orang Indonesia.” dia berkata.
Selain itu, jelas Puan, Majelis Nasional V Operasi PDIP merekomendasikan agar rekrutmen, pelatihan, pembinaan kader, dan sebagian sistem penugasannya diperbaiki.
Tujuannya, agar kejadian kejanggalan sistem tidak terjadi pada pemilu 2024.
Artikel ini sebagian tayang di TribunSolo.com dengan judul: Terima kasih kepada Mbak Puan, Tanggapan Gibran Puan Minta Maaf kepada Kader karena Melanggar Konstitusi.
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin