PT Pindad Kembangkan Teknologi yang Bisa Deteksi Keberadaan Senjata Buatannya

Reporter Tribunnews.com Gita Irawan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan pihaknya tengah mengembangkan teknologi yang bisa mendeteksi keberadaan senjata.

Ia mengatakan teknologi itu rencananya akan digunakan di Papua.

Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers yang digelar di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (7 Januari 2024).

“Kami sedang mengembangkan senjata kami agar memiliki kehadiran seperti itu yang saat ini digunakan. Kami berencana menggunakan senjata ini di satu wilayah, yaitu Papua,” kata Abraham.

Ábrahám menjelaskan, perkembangan teknologi persenjataan yang dilakukan pihaknya antara lain disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi persenjataan di dunia.

Ia mencontohkan, teknologi senjata api dahulu masih menggunakan pelatuk dan kini ada senjata api yang tidak menggunakan pelatuk.

Ia mengatakan, perkembangan teknologi persenjataan dunia tidak bisa dihindari.

Ia mengatakan, salah satu inovasi yang tengah diupayakan PT Pindad adalah mengatasi persaingan di industri pertahanan.

“Di industri pertahanan ada persaingan, ada efek jera yang saling menakuti. Oh ini kamu lakukan, saya harus lakukan ini. Karena efek ini ada. Jadi kita tidak boleh berhenti di industri pertahanan, inovasi harus terus dilakukan. ,” dia berkata.

Ia mengatakan, dalam penerapan inovasi tersebut, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan produsen senjata asing.

Dia mencontohkan senapan serbu HK416 buatan Jerman yang sebelumnya digunakan pasukan khusus TNI, dikembangkan oleh PT Pindad dan produsen senjata Caracal International LLC.

“Kemudian kita produksi model yang dipakai Kopassus. Dulu kita pakai HK416, sekarang kita ganti dengan Caracal 816 yang kebetulan diproduksi di Pindad dengan Caracal. Dan ke depan rata-rata Pindad,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *