Psikiater Bicara Soal Kecanduan Narkoba atau Judi Online, Mana yang Lebih Berbahaya?

Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com, Aysia Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kehadiran kecanduan judi online di masyarakat Indonesia masih menjadi perhatian. 

Seseorang yang kecanduan judi internet lambat laun dapat mengalami kerusakan finansial dan psikologis. 

Jadi apa yang berbahaya? Kecanduan atau perjudian internet? 

Psikiater Konsultan Kecanduan sekaligus Kepala Psikiatri RS Ciptomangunkusumo Jakarta, dr Christiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K), berkomentar. 

Ia menemukan bahwa keduanya dapat menyebabkan kerusakan otak. 

“Dampak dari kecanduan perilaku, khususnya perjudian internet, serupa dengan dampak kecanduan narkoba terhadap otak kita,” kata Christiana, Kamis (7/11/2024) dalam konferensi media bertajuk Masalah Kecanduan Perilaku Perjudian Internet. 

Christiana menjelaskan, ketika seseorang kecanduan narkoba, ada bagian otak tertentu yang mengalami kerusakan, misalnya kerusakan otak yang berguna untuk membantu orang berkonsentrasi. 

Orang yang kecanduan narkoba juga dapat merusak bagian otak yang berfungsi untuk memori, refleksi diri, dan pengambilan keputusan. 

Kondisi ini juga terjadi pada orang yang kecanduan judi online. 

“Otak pecandu judol rusak sama seperti kecanduan narkoba.

Ketika ditanya apa yang buruk? “Jawabannya sama pentingnya,” tambahnya. 

Orang yang menderita kecanduan judi internet sama seriusnya dengan kecanduan narkoba, sehingga pengobatannya juga memerlukan penanganan yang komprehensif. 

Lalu apakah kerusakan otak akibat kecanduan ini bisa disembuhkan? 

Menurut Christiana, semakin cepat pengobatan dilakukan maka kemungkinan kesembuhan akan semakin sempurna, namun jika terlambat maka pemulihan otak akan terhambat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *