TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni membeberkan langkah Ketua Umum Partai Solidaritas Kaesang Pangarep di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Raja Juli menjelaskan Kaesang akan memutuskan langkah politiknya pada Agustus mendatang.
Oleh karena itu, masyarakat diminta bersabar menunggu kabar tersebut.
Termasuk pula rangkaian pembicaraan antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kaesang.
“Saya cuma kasih pantun ke dia, ‘Minta seratus, tunggu Kaesang Agustus’,” kata Raja Juli di Bali, Sabtu (15/6/2024).
Diketahui, lagu Anies-Kaesang baru-baru ini sempat disebut-sebut di Pilkada DKI Jakarta.
Pidato ini muncul bersamaan dengan pengumuman resmi dukungan terhadap PKB Anies Baswedan di kantor DPW PKB Jakarta, Jakarta Timur.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, dukungan itu muncul setelah pengurus PKB mendengar keinginan dari tingkat PAC Cabang, DPC hingga DPW.
“Pada puncak 8-9, kami telah mengadakan rapat desk Pilkada DKI Jakarta dalam konferensi tersebut untuk memutuskan calon-calon (yang akan dihadirkan di Pilkada DKI Jakarta),” kata Ilyas.
Ilyas mengatakan PKB terbuka jika Kaesang ingin maju bersama Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Apalagi saat ini timnya telah menjalin koneksi dengan tim berlogo mawar putih tersebut.
“Kami siap jika Mas Kaesang memang mau melantik Wakil Gubernur DKI Jakarta.”
“Kami juga sudah berkomunikasi dengan PSI. Kami terbuka kepada siapa pun,” kata Hasbiallah kepada tim pers, Rabu (12/6/2024).
Sebelumnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengaku ingin berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
“Kalau harus memilih, pilih Jakarta. Mungkin duet sama Pak Anies,” kata Kaesang dikutip dari kanal YouTube Kaesang Pangarep GK Besar, Senin (3/6/2024).
Selain itu, kata Kaesang, PSI mempunyai kursi yang cukup di DPRD Jakarta untuk mengajukan calon gubernur dan wakil gubernur.
“Iya kalau Pak Anies mau, posisi Pak Anies masih belum ada partai, dan di Jakarta saya punya 8 kursi, boleh (calon) kalau mau,” kata Kaesang.
Kaesang memilih Jakarta karena wilayah Jakarta lebih besar dibandingkan Wali Kota Solo.
“Kalau saya jadi Wali Kota Solo, saya akan mengurus lima desa.
Lima kecamatan isinya 600.000 jiwa, PSI lebih dari itu, kata Kaesang Pangarep. Ini disebut Peluang Kecil
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin menilai, mustahil pasangan Anies-Kaesang benar adanya.
Namun, lanjut Ujang, peluang pertemuan kedua tokoh ini kecil.
Penyebabnya karena posisi politik Anies dan Kaesang yang berseberangan.
“Dalam konteks politik mungkin pasangan ini terjadi, tapi kecil kemungkinannya karena Anies dalam politik adalah bagian dari oposisi pemerintah, karena dia dianggap sebagai orang di luar pemerintahan, sedangkan Kaesang adalah bagian dari pemerintahan. kata Ujang, Jumat (14/6/2024).
Apalagi, kata Ujang, Kaesang merupakan adik dari Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang dulu menentang Anies Basweda di dunia politik.
Oleh karena itu, meski secara politis bisa, tapi kecil kemungkinannya Anies dan Kaesang bisa, jelas Ujang.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rahmat Fajar Nugraha/Reza Deni/Ibriza Fasti Ifhami)