Proyek Emas Pani, Masa Depan Cerah Tambang Grup Merdeka

TRIBUNNEWS.COM – PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) Tambang emas Pani di Kabupaten Gorontalo akan menjadi sumber pendapatan baru di masa depan. Hasil eksplorasi baru-baru ini memperkirakan tambang tersebut mengandung 6,9 juta ons emas, yang dapat menghasilkan pendapatan $11,4 miliar bagi perusahaan selama 10 tahun ke depan.

Proyek Emas Pani di Gorontalo, Provinsi Pohuwato dikelola oleh MDKA melalui beberapa cabang yang berlokasi di Buntulia, Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Pada tahun tersebut Setelah melakukan serangkaian pemboran Feasibility Study (FS) untuk mengetahui cadangan bijih di tambang tersebut mulai tahun 2022, perseroan yakin proyek Pani Emas bisa menjadi emas terbesar di Indonesia karena memiliki sumber daya mineral 6,9.303,1 juta ton. Juta ons emas.

“Proyek Emas Pani saat ini sedang dipersiapkan untuk pelaksanaan yang diharapkan dapat dimulai pada akhir tahun 2025, dan tambang Pani akan memproduksi emas pada awal tahun 2026,” kata PT Merdeka Copper Gold TBIC Tom Malik. .

Pendapatan rendah

MDKA sendiri telah memberikan investasi awal sebesar USD 250 juta pada pengembangan tambang Pani tahap pertama. Tempat penyuntikan kecil adalah pabrik dan tempat penyimpanan limbah atau konstruksi hip leachate (HLL).

“Awalnya tambang Pani memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 7 juta ton (MTpa) yang mampu menghasilkan sekitar 140.000 ons emas,” jelas Tom.

Selain itu, pada akhir tahun 2028, MDKA berencana membangun pabrik Carbon In-Leach (CIL) berkapasitas 7 Mtpa dengan perkiraan biaya $633 juta. Setelah tiga tahun, direncanakan investasi sebesar USD 294 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 12Mtpa.

“Pada akhirnya, total produksi dari heap leach dan carbon-in-leach adalah 19Mtpa atau setara dengan 450.000 – 500.000 ons emas per tahun,” jelasnya.

Berdasarkan hasil Feasibility Study (FS), proyek Pani Emas akan menjadi sumber pendapatan utama Merdeka di masa depan, mencapai USD 11,4 miliar, dan EBITDA mencapai USD 7,4 miliar pada 10 tahun pertama beroperasi. Harga ini akan terus meningkat seiring dengan produksi emas.

Hasil FS mengkonfirmasi bahwa biaya pemeliharaan keseluruhan (AISC) Tambang Pani adalah sekitar $872 per ons. Artinya, dengan investasi proyek yang kecil, MDKA bisa memperoleh pendapatan tinggi dari emas yang dihasilkan.

“AISC hanya $872 per ounce, proyek ini sangat bagus dan murah dibandingkan tambang emas serupa di wilayah tersebut. Kami bisa melakukan ini karena pengalaman kami mengelola tambang dengan metode hip leach di tambang emas Tuju Bukit dan tambang tembaga Wetar,” katanya.

Sebaliknya, pada tahun 2024 secara keseluruhan, MDKA memperkirakan produksi emas sebesar 100.000 ons – 120.000 ons dengan harga US$900 hingga US$1.050 per ons.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *