TRIBUNNEWS.COM – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings baru saja menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Mandiri menjadi ‘AAA(idn)’ dari ‘AA+(idn)’. Prospek suku bunga standar jangka panjang emiten dan suku bunga jangka panjang negara adalah stabil.
Pada saat yang sama, Fitch juga menaikkan peringkat mata uang asing dan mata uang lokal jangka panjang untuk Bank Mandiri menjadi ‘BBB’ dari ‘BBB-‘. Fitch juga menaikkan Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) Mandiri menjadi ‘bbb’ dari ‘bbb-‘.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan peringkat jangka panjang negara ‘AAA(idn)’ merupakan peringkat tertinggi Fitch untuk Bank Mandiri skala nasional di Indonesia.
Standar ini ditujukan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah dibandingkan seluruh emiten atau obligasi di Indonesia.
“Mereka mempertimbangkan manajemen dan pengukuran risiko yang kuat, kualitas aset yang terjaga dengan basis DPK yang sehat, serta profil yang stabil dan berkelanjutan dengan penerapan konsep Environmental, Social, dan Governance (ESG) sebagai faktor yang mempengaruhi peringkat Bank Mandiri. Ali dalam keterangan resmi, Jumat (10/5/2024).
Ali menambahkan, dengan bertambahnya posisi tersebut, harapannya Bank Mandiri dapat menarik lebih banyak investor, baik investor saham maupun investor pendapatan tetap, serta membuat investor semakin yakin terhadap stabilitas kerja Bank Mandiri di masa depan.
Peningkatan peringkat ini merupakan pengakuan atas perbaikan posisi keuangan Bank Mandiri, jelasnya.
Upaya tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan posisi kualitas aset Bank Mandiri yang sangat baik dibandingkan bank-bank besar lainnya.
Kami mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank Bruto tetap terjaga pada angka 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari 1,7% pada periode yang sama tahun lalu. dividen konsolidasi Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, naik 19,1% (year-on-year). Capaian tersebut melebihi pertumbuhan kredit korporasi yang tumbuh sebesar 12,4% setahun pada akhir Maret 2024.
Komitmen Bank Mandiri terhadap pengembangan bisnis berkelanjutan
Sementara itu, Bank Mandiri sangat hati-hati dan konservatif dalam menentukan cadangan kredit, tercermin dari porsi regional bank yang mencapai 368 persen. Perbaikan kualitas kredit tersebut juga tercermin pada cost of credit (CoC) yang rendah yakni sebesar 0,99 persen pada akhir Maret 2024.
Pertumbuhan layanan keuangan juga didorong oleh sejumlah inovasi dan strategi digital Bank Mandiri. Salah satunya adalah Super App Livin’ Mandiri yang mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024, naik 41,7 persen year-on-year, dengan basis pengguna 24,4 juta, naik 40 persen year-on-year. . .
Sementara biaya transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp 921 triliun pada kuartal I 2024, juga meningkat 27,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kehadiran Livin’ by Mandiri berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan yang ditunjukkan pada Livin’ by Mandiri on the Costs (FBI) sebesar Rp 557 miliar atau meningkat year-on-year sebesar 25,5 persen. .
Sementara itu, Kopra melalui Mandiri Wholesale Digital Super Platform secara konsisten berhasil menjadi market leader transaksi digital grosir dengan mengelola transaksi Rp 4,773 triliun hingga kuartal I-2024.
Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra dari Mandiri juga meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna pada akhir Maret 2024, dimana 93 persen giro disumbang oleh pengguna Kopra dari pengguna Mandiri.
Peningkatan digital ini turut berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13 persen year-on-year dari Rp 1,391 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp 1,572 triliun pada akhir kuartal I. tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang meningkat sebesar 10.000 per tahun menjadi Rp 607 triliun secara konsolidasi.
Selain mencatatkan hasil keuangan yang positif, Bank Mandiri sebagai agen pembangunan juga berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penerapan Environment, Social and Governance (ESG) yang dilakukan Bank Mandiri.
Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri secara umum berhasil tumbuh sebesar 14% dari Maret 2023 menjadi Rp 264 triliun pada akhir Maret 2024. Jumlah tersebut setara dengan 24% dari total pinjaman Bank Mandiri.
Konsistensi tersebut juga dibarengi dengan sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (SRE) yang dilakukan Bank Mandiri dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi keuangan. Program ini telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 6,2 juta orang di Indonesia.
Upaya ini juga merupakan bentuk implementasi korporasi atas penerapan ESG Bank Mandiri, khususnya dalam memberikan akses keuangan kepada masyarakat, termasuk kelompok masyarakat yang kurang terlayani atau marginal. (*)