Tributews.com – Polisi Copam Cilegon, Polisi Regional Banten, sekarang sedang mempelajari Kepala Polisi Kryangka, ACP Asep Ivan Kurvan dengan sejumlah anggotanya.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengikuti penolakan yang dapat diprediksi untuk membantu para korban penembakan, yang terjadi di area rekreasi Tangrang-Merk-Toll-Road di 45 km di Jakarta pada Kamis 2/1/2025).
Ini juga dikonfirmasi oleh kepala Cilegon Atobp Kemas Indra Natanegar.
“Ya, (Kapolsek dan anggota polisi dari sektor KENEANGKA) mereka disempurnakan dan diselidiki,” kata AKBP Kompas.com ketika Kmpas.com dikonfirmasi oleh WhatsApp, Jumat (3/3/3/2025).
Selama penembakan, diketahui bahwa pemilik sewa mobil dengan inisial IA (48) terbunuh setelah dibunuh sebelum area rekreasi Minearket.
Area Rekreasi di Tangarang-Merrak-Hall dari Tangarang-Merrak-Road, ketika korban tujuh temannya pergi untuk Bryo Honda-nya, yang disewa untuk orang lain.
Sebelumnya, korban dikenal karena meminta bantuan Petugas Polisi KINGA untuk menerima bantuan selama mobil -mobil berikutnya.
Namun, permintaan itu ditolak oleh cabang negara Kineshang.
Faktanya, anak korban, Rizky Agam S (24), telah menyampaikan bukti kendaraan seperti kendaraan bermotor (BPKB).
Selain itu, jarak antara polisi di sektor Krawang dan lokasi mobil yang mengganggu juga dekat, hanya sekitar 200 meter.
“Jadi saya meminta bantuan polisi di sektor Konangka untuk menemani saya, bahkan jika mobil itu hanya 200 meter dari departemen kepolisian,” katanya di tempat ini pada hari Kamis 2/1/2025), yang dikutip Triberang.com.
Pada saat itu, tarifnya juga dapat menelepon dan meminta izin dari Kepala Polisi KINGA.
Namun, Kepala Polisi Kines menolak dan dengan enggan menemani korban.
“Polisi, yang melakukan pemogokan malam itu, memanggil kepala polisi, tetapi segala sesuatu dari kepala polisi, dia tidak ingin dia menginginkannya,” – kata keras.
Alasannya, menurut hal yang keras, adalah bahwa tidak ada laporan polisi (LP), dan polisi sektor Konangka percaya bahwa para korban disewa.
“Bahkan jika kami melaporkan bahwa mobil adalah penyewaan mobil, mobil pribadi, kami memberikan konfirmasi properti penuh, BPKB, bau dan kunci cadangan,” katanya. Klarifikasi Kepala Polisi Konangka atas tuduhan itu tidak ingin menemani korban
Adapun bantuan, AKP ASEP membantah tuduhan itu.
Dia menjelaskan bahwa partainya tidak ingin riang untuk membantu karena memberikan keselamatan semua pihak.
“Ini adalah kisah yang ditolak untuk membantu tidak benar. Kami yakin kondisinya percaya diri sebelum bertindak,” kata Asep di telepon, lapor Kompas.com.
AKP Asep juga menemukan bahwa pada waktu itu tiga orang datang ke polisi di sektor KINGA sekitar pukul 1:00 pagi dan mengklaim sewa yang akan mengejar mobil.
Agen mensyaratkan bahwa kendaraan bertanggung jawab secara kriminal, tetapi mereka tidak dapat menunjukkannya.
“Karena kami telah melamar sewa, kami meminta dokumen. Kami tidak ingin bertindak sembrono tanpa basis yang jelas,” kata Asep.
Seorang petugas yang kemudian ditawari untuk menjadikan korban laporan resmi.
Setelah itu, mereka pergi dengan alasan untuk mengambil dokumen.
Namun, ACP ASEP, seseorang yang tiba lebih awal, mengatakan tidak kembali ke cabang negara Kraangska.
Hanya setelah polisi di sektor Kntangka menerima informasi tentang area penembakan jalan tol Tangerang, yang saat ini dipandu oleh polisi Tangerang.
“Saya juga khawatir tentang kejadian ini,” kata ASEP.
Dilaporkan sebelumnya bahwa seorang pria ditemukan tewas di daerah rekreasi di KM 45 Tangerang-Merrak di Jakarta setelah ia ditembak.
Insiden itu terjadi pada hari Kamis (12.12.2024) di 04.30 WIB.
Selain pemilik penyewaan mobil, yang meninggal dengan cedera bola payudara, ada juga seseorang yang juga menerima cedera serius karena tembakan yang diduga ditembak di bahunya.
“Dua korban keluar dari mobil sebelum penembakan,” kata kepala hubungan masyarakat Tangranda ketika ia mengkonfirmasi pada hari Kamis (2/1/2025).
Pada saat itu, penulis akan menggunakan mobil SUV untuk melarikan diri setelah kejadian.
“Kami memeriksa gambar pengintai video di sekitar tempat untuk mengidentifikasi penulis. Kami tidak dapat mengkonfirmasi berapa banyak orang.”
“Tentu saja, diduga bahwa penulis telah ditarik keluar dengan kendaraan, sebuah SUV,” kata Purbava.
Bagian dari artikel ini disiarkan di tribrang.com dengan nama polisi di sektor Konangca, yang tidak ingin menemani para korban penyewaan mobil yang terganggu pada jalan berbayar Jakarta-Merrak yang dibayar
(Tributews.com/rifqah) (triberang.com/nurmaahadi) (kompas.com)