TRIBUNNEWS.COM – Peringatan bagi pebalap Honda seperti adik Valentino Rossi, Luca Marini dan Joan Mir, yang kariernya terancam.
Lambatnya kemajuan Honda dalam pengembangan motor RC213V mengancam karir seorang pembalap untuk kembali membalap di bidang MotoGP.
Di MotoGP 2024, performa motor Jepang lainnya seperti Honda dan Yamaha kabarnya masih kalah bersaing.
Posisi 10 besar masih didominasi oleh pembalap motor Eropa, khususnya Ducati.
Beberapa motor Eropa seperti KTM dan Aprilia juga bisa menjadi ancaman bagi Ducati, tapi tidak bagi Honda atau Yamaha. Pembalap Honda Joan Mir dari Spanyol melakukan pemanasan untuk balapan Grand Prix MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 26 Maret 2023. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)
Sebagai pembalap penguji, Stephan Bradl menyoroti bahwa Honda sedang kesulitan saat ini.
Diakuinya, tidak ada perbaikan di lapangan, khususnya pada balapan.
Stefan sendiri menuding buruknya performa Honda sempat melemahkan eks tim asuhan Marc Marquez itu.
Namun penguji asal Jerman tersebut mengatakan bahwa semua orang harus mengingat apa yang telah dilakukan Honda di masa lalu.
Jadi, dia yakin Honda akan kembali berjaya, namun masih membutuhkan waktu yang lama.
“Honda sedang melakukan sesuatu, bukan berarti tidak terjadi apa-apa. Di permukaan memberikan kesan pahit dan sangat lemah,” ujar tester Paddock-GP.
“Tapi Honda adalah Honda, kita tidak boleh melupakannya (sejarahnya),” tambah Stefan.
Stephan secara tersirat mengakui lambatnya perkembangan Honda sebagai tim yang berkontribusi terhadap pembangunan.
Pembalap berusia 34 tahun itu mengibaratkannya dengan perjuangan Ducati meraih gelar juara dunia.
Menurutnya, butuh waktu hingga 12 tahun bagi Ducati untuk menjadi juara dunia.
Ini bisa berarti perjalanan Stefan dan kru Honda lainnya masih panjang untuk kembali meraih kejayaan.
“Ducati juga membutuhkan waktu dua belas tahun untuk menjadi juara dunia (MotoGP),” tegas Stefan.
Menurut laporan Paddock GP, Honda masih melalui masa-masa sulit.
Meski demikian, Honda telah mengambil langkah apik untuk menyempurnakan RC213V.
Selain merekrut pebalap baru dan metode pengembangan yang berbeda, ini adalah kebijakan Honda. Pembalap Repsol Honda Italia Luca Marini di MotoGP 2024. (Instagram @lucamarini10)
Namun kenyataannya, Honda masih membutuhkan waktu lama untuk bisa merebut posisi teratas.
Hal itu mengancam karier Luca Marini dan Joan Mir, serta pebalap Honda lainnya jika motornya tidak kompetitif.
“Honda sedang melalui masa-masa sulit, namun langkah yang diambil cukup membesarkan hati,” demikian laporan Paddock-GP.
“Merekrut pebalap baru, mengubah struktur organisasi, dan keterbukaan terhadap cara kerja baru merupakan sinyal positif.”
“Namun, kita harus menunggu beberapa tahun lagi untuk melihat apakah perubahan ini memungkinkan pabrikan terkemuka dunia mendapatkan kembali kejayaannya.”
“Berita buruk bagi karier pengemudi saat ini.”
Jika melihat performa pebalap Honda saat ini di MotoGP 2024, sungguh mengenaskan.
Empat balapan Honda tidak bisa dibandingkan dengan sepeda motor Eropa.
Johann Zarco menjadi pemegang poin terbanyak di klasemen MotoGP 2024 dengan 14 poin.
Hanya poin Zarco yang mampu mendongkrak pemain Prancis itu ke peringkat 18.
Di bawah Zarco ada Joan Mir dan Takaaki Nakagami yang sama-sama mengoleksi 13 poin.
Sementara itu, Luca Marini menjadi yang terburuk karena sejauh ini ia hanya mampu meraih 1 poin di musim 2024.
Jika melihat daftar konstruktor, Honda berada di posisi terbawah.
Pabrikan asal Jepang itu sempat menjadi kiper bahkan kalah dari Yamaha yang hanya punya dua pembalap.
Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi Honda karena lambatnya kemajuan dalam pengembangan sepeda motor.
(Tribunnews.com/Niken)