Program kepemimpinan pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga diyakini dapat meningkatkan IPP secara signifikan
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ormas pemuda memuji kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan Rakornas Pemuda di Kulon Progo, Yogyakarta.
Satuan Mahasiswa, Ulama, dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila mengumumkan target peningkatan Indeks Pembangunan Kepemimpinan Pemuda (IPP) akan tercapai.
Di bidang pengembangan kader pemuda Pancasila, Sapma Agung Gede Winanda mengulas, upaya menghimpun lintas sektor seperti 28 kementerian/lembaga, 38 perwakilan provinsi dan beberapa kaderisasi/kota serta organisasi pemuda (OKP) cukup positif.
Ia menyampaikan pentingnya meningkatkan partisipasi generasi muda dalam organisasi kepemudaan untuk mencapai Youth Development Index (YDP) yang lebih baik.
Saat ini PPI Indonesia tercatat sebesar 56,33%, masih di bawah target sebesar 57,67%.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, kita perlu lebih menerima generasi muda, khususnya generasi Z yang cenderung pasif dan menunggu peluang. “Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus menyediakan fasilitas yang bisa menarik perhatian mereka,” kata Nanda saat rapat koordinasi dan peluncuran IPP Nasional di Yogyakarta, Rabu.
Ia menunjukkan bahwa meskipun beberapa kerja sama lintas sektor telah dimulai, masih banyak yang perlu dilakukan untuk melibatkan organisasi pemuda secara lebih luas.
“Kemenpora sudah mulai menerima organisasi keagamaan dan kepemudaan, namun masih perlu meningkatkan keterlibatannya dalam program yang ada,” ujarnya.
Nanda juga menegaskan, program seperti Collab Renders dan Club Berteman dapat menjadi jembatan bagi generasi baru untuk lebih terlibat aktif. Dia mencatat, “Gen Z lebih menyukai aktivitas menarik seperti olahraga dan musik. Kita harus memuaskan kepentingan mereka agar mereka mau berpartisipasi.”
Menurutnya, menurunnya minat generasi muda terhadap organisasi kepemudaan harus diatasi dengan mengubah pendekatan.
“Saat ini, banyak yang percaya bahwa tidak perlu berorganisasi karena informasi tersedia di media sosial. “Kita perlu menunjukkan manfaat pengorganisasian,” tambahnya.
Nanda optimis tahun depan ada peluang peningkatan keterlibatan generasi baru dalam organisasi sebesar 10-30%. Ia berharap dengan dukungan pejabat publik seperti wakil presiden, karang taruna bisa berkembang dan semakin dikenal.
“Wapres harus memberikan wadah dan dorongan bagi karang taruna untuk berekspresi dan berkembang. “Dengan dukungan moril dan materiil, kami yakin partisipasi pemuda dapat meningkat,” pungkas Agung.
Dengan upaya yang lebih terencana dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan generasi muda Indonesia dapat lebih aktif berorganisasi dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.
Di sisi lain, Andi Susanto, Asisten Pengelola Pemuda Kemenpora, menegaskan salah satu prestasi IPP di bidang kepemimpinan dan partisipasi masih rendah. Hal ini mendorong pihaknya mengambil bola dan mengajak daerah untuk mengadopsi program yang dibuat partainya.
Lanjutnya, Deputi Direktur Manajemen Pembangunan Pemuda sedang mengerjakan tiga program yang menjadi prioritas.
Dimulai dengan klub pertemanan, talenta muda, dan diakhiri dengan keluarga baru yang utuh.
“Kami berharap daerah menerima program kami. Agar tujuan peningkatan IPP dapat tercapai secara maksimal, khususnya di bidang kepemimpinan dan partisipasi,” tegasnya.