TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Djakowi) menegaskan, industri manufaktur merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.
Hal ini sejalan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang kini menjadi kawasan ekonomi yang mempunyai pengaruh besar di Indonesia.
Terletak di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, KEK Galang Batang saat ini menjadi pendorong pertumbuhan investasi.
Pemilik KEK Galang Batang George Santos mengatakan, sejak ekspor perdana factory grade alumina (SGA) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2022 berdampak pada produksi dan ekspor yang terus tumbuh.
George Santos menjelaskan, pada tahun 2023, investasi yang dilakukan di KEK Galang Batang mencapai Rp 20 triliun, dan pada tahun 2024 target investasi sebesar Rp 30 triliun.
“Pada akhir tahun 2023, investasi yang dilakukan di KEK Galang Batang sebesar 20 triliun rupiah, dan pada tahun 2024, KEK Galang Batang akan menarik sebesar 30 triliun rupiah,” kata George Santos di Bintan, Rabu (24/24). . 07/2024).
Santos juga menambahkan, KEK Galang Batang kini sedang dalam proses peningkatan produksi menjadi 4 juta ton alumina.
“Saat ini KEK Galang-Batang juga sedang dalam tahap pengembangan dengan produksi alumina sebanyak 4 juta ton yang diharapkan pada tahun 2026 akan semakin meningkatkan nilai ekspor,” ujarnya.
Wilayah KEK Galang Batang telah menjadi pusat industri pengolahan bahan galian tambang (bauksit) dan hasil olahannya baik dari kilang minyak maupun smelter. Keberhasilan dalam memproduksi dan mengekspor alumina menjadikan KEK Galang Batang sebagai lokasi utama investasi di Indonesia.
Untuk mendorong investasi, KEK Galang Batang memiliki infrastruktur pelabuhan dengan kapasitas bongkar muat lebih dari 20 juta ton per tahun dan PLTU yang akan dikembangkan hingga 2.000 MW.
Kawasan KEK Galang Batang juga menjadi model pengembangan kawasan industri yang mampu menampung banyak tenaga kerja dan meningkatkan ekspor. Dengan demikian, pengembangan wilayah utama kawasan ini semakin kompetitif dan berkembang.
KEK Galang Batang juga memiliki beberapa pabrik industri yang sedang dibangun antara lain pabrik soda kaustik, pabrik garmen, pabrik panel surya, dan pabrik batu kapur.
Kemajuan lainnya adalah pembangunan politeknik. Bahkan pada tahun ini, KEK Galang Batang juga sedang membangun rumah sakit dengan 100 ruang rawat inap yang mampu melayani pekerja dan masyarakat.
George Santos berharap KEK Galang Batang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional melalui pengolahan bauksit, industri ringan, serta logistik modern dan ramah lingkungan.
Sekadar informasi, program daur ulang industri ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan nilai tambah bagi Tanah Air.
“Kami berharap KEK Galang Batang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan dapat terus mendukung program daur ulang yang dipimpin oleh Presiden Jokowi,” tambahnya. (*)