Program BISA di Jawa Barat dan NTT Dapat Tingkatkan Kesadaran dan Pratik Gizi Seimbang

Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Save the Children Indonesia dan Nutrition International telah membantu pemerintah mengurangi penyakit di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui BISA dan Kemitraan Baik untuk Mengurangi Stunting dalam lima tahun terakhir.

Program ini akan dilaksanakan di Provinsi Sumedang dan Bandung Barat serta Tirnur Nusa Tenggara melalui program (BISA).

Program ini didukung oleh pemerintah Australia dan Kanada dan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan praktik makan sehat di kalangan masyarakat.

“Kami yakin dengan dukungan banyak pihak, kita bisa mewujudkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih baik bagi anak-anak India,” kata Pete. Direktur Kesehatan dan Gizi Save the Children Indonesia Aduma Situmorang pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/6/2024). Intervensi di tingkat rumah tangga dan komunitas

ASL khusus ibu hamil dengan menggunakan EmoDemo (ekspresi emosi) di Posyandu BISA, yaitu kegiatan komunikasi perilaku dan perubahan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan sikap dan perilaku terkait ASI, anemia dan asupan zat besi – banyak tindakan. . .

Mendorong cuci tangan pakai sabun (CTPS) di rumah dan sekolah sebagai bagian dari pendekatan rumah bersih, dan meningkatkan konsumsi remaja di sekolah, termasuk makan di tablet transfusi darah (TTD Rematri) di kalangan remaja putri. modul makanan.

Hasilnya, kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif meningkat dari 61,7 persen menjadi 81,2 persen pada kelompok anak di bawah usia dua tahun.

Terdapat peningkatan dari 43,5 persen menjadi 62,4 persen pada kemampuan anak perempuan dalam mengidentifikasi dua kali manfaat darah Takhlet. Intervensi pada tingkat sistem kesehatan

BISA membantu meningkatkan kesehatan dan gizi ibu hamil dengan memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada petugas kesehatan di 119 puskesmas dan lebih dari 6.000 jaringan layanan di empat wilayah.

Hasil survei BISA terbaru menunjukkan bahwa para ibu memahami dengan jelas pesan gizi yang disampaikan oleh petugas yang mengikuti pelatihan BISA. 

Selain itu, pelatihan juga dilakukan kepada petugas kesehatan kabupaten, staf puskesmas dan guru UKS mengenai pemberian bantuan teknis suplementasi TTD untuk remaja putri. 

Dampaknya menunjukkan peningkatan sebesar 12,5 persen di Bandung Barat, 18,6 persen di Sumedang, 58,6 persen di Kupang, dan 0,00 persen di TTU dalam kurun waktu 12 bulan sejak tahun 2020 hingga 2023. 

Berdasarkan hasil investigasi terakhir, ditemukan bahwa kebersihan taman bermain pada rumah tangga yang memiliki anak kecil meningkat sebesar 17,5 persen.

BISA juga menyelenggarakan pelatihan manajemen rantai pasok yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas staf medis puskesmas dalam mengkaji dan mencegah kekurangan pangan (TTD, kapsul vitamin A, zinc dan ORS).

Mulai tahun 2022, BISA akan berperan penting dalam memastikan ketersediaan bahan pangan di Puskesmas bagi seluruh penerima manfaat.

“Kami berharap seluruh kerja baik yang telah dihasilkan dari kolaborasi BlSA dengan seluruh pemangku kepentingan selama lima tahun terakhir dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah lainnya untuk mencegah penyakit baru di Indonesia,” kata Herrio Hattu, Direktur Nutrition International Indonesia.

BISA membangun kapasitas tenaga kesehatan dan pemangku kepentingan di tingkat lokal dan provinsi untuk memberikan layanan gizi yang berkualitas. 

625 Tenaga Kesehatan, Tenaga Posiandu dan Tenaga Kerja Pembangunan Manusia (KPM) dilatih Emo-Demo dan Clean House di Bandung Barat dan Sumedang.

Sejauh ini, sebanyak 823 Tenaga Kesehatan/Kader Posiandu di Wilayah Kupang dan Timor Tengah Utara (TTU) bersama KPM telah dilatih Emo-Demo dan Bersih-bersih Rumah.

Dengan melakukan intervensi di tingkat pemerintah, BISA mendukung implementasi kebijakan nasional hingga tingkat kabupaten dan desa dengan mengembangkan kapasitas pemimpin daerah dalam merencanakan, membiayai, dan memperkuat kerja sama dengan pemangku kepentingan. 

“Melalui proyek BISA, Save the Children dan Nutrition International tidak hanya meningkatkan infrastruktur kesehatan dan dukungan pemerintah daerah. Kami berharap melalui berbagai intervensi, kami dapat membuat lebih banyak perubahan di masyarakat dan kehidupan yang lebih baik serta lebih baik bagi masyarakat. kehidupan anak-anak Indonesia,” kata Aduma.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *