Profil Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Tuai Kritik soal Paskibraka Lepas Jilbab

TRIBUNNEWS.COM – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyita perhatian saat banyak perempuan Pancasila yang menutup kepala saat pelantikan Selasa (13/8/2024) lalu.

Yudi Wahyudi mendapat kritik karena Paskibraka berada di bawah proyek BPIP.

Hukum Paskibraka Buka Jilbab Wanita, Yodi Vahidi Sudah Minta Maaf.

Ia pun mengungkapkan kebahagiaannya atas perhatian masyarakat terhadap isu ini.

BPIP menyampaikan apresiasi atas peran media dalam pemberitaan tentang Paskibraka selama ini. BPIP juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang, kata Udi, Kamis (15/8/2024).

“BPIP mengapresiasi segala keinginan masyarakat yang berkembang.” Profil Yudian Wahyudi

Yudyan Wahidi lahir pada 17 April 1960 di Balkippan.

Menjabat Direktur BPIP sejak 5 Februari 2020.

Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sanan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020.

Yudyan juga bekerja sebagai guru besar di Departemen Syariah dan Hukum UIN Sinan Kalijaga.

Pria berusia 64 tahun ini merupakan lulusan Pondok Pesantren Termas, Pacitan pada tahun 1978 dan Pondok Pesantren Almanwir Kurpak, Yogyakarta pada tahun 1979.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Arts (BA) dan Doktor dari Jurusan Syariah IAIN Sunan Kalijaga masing-masing pada tahun 1982 dan 1987.

Yudyan lulus dari Fakultas Filsafat UGM pada tahun 1986 dengan gelar BA.

Ia juga menerjemahkan seluruh bukunya ke dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, Yunnan juga mendirikan TK, SD, dan SMP Pondok Pesantren Sinan Everose.

Youdin juga memecahkan rekor sebagai dosen pertama di Harvard Law School Amerika (AS) dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) pada tahun 2002-2004.

Beliau juga seorang profesor dan anggota American Association of University Professors untuk masa jabatan 2005-2006, dan diperkirakan akan mengajar di Departemen Studi Komparatif, Universitas Tufts, AS.

Sepanjang karirnya, Yudyan banyak menulis artikel ilmiah dengan topik keislaman.

Diantaranya, Mazhab dan Teori Filsafat Islam (1995), Hasan Hanafyun Salafisme dan Sekularisme (2006), dan Filsafat Hukum Islam dari Harvard karya Sanan Kalijaga (2014).

Ia berhasil menerjemahkan empat puluh buku berbahasa Arab, tiga belas buku berbahasa Inggris, dan dua buku berbahasa Perancis. Proses konflik 

Sebelumnya, Yudyan Vahidi juga banyak terlibat kontroversi.

Selain soal aturan Paskeberka yang melarang perempuan berjilbab, Udine juga melarang siswinya berjilbab.

Ia memperkenalkan undang-undang larangan bercadar pada tahun 2018 ketika ia menjabat sebagai rektor UIN Sanan Kalijaga.

Ia mengancam akan mengeluarkan pelajar yang mencoba memakai cadar jika diperingatkan dan ditegur sebanyak tujuh kali.

Saat itu, Yudyan beralasan UIN Sinan Kalijaga merupakan perguruan tinggi negeri yang seharusnya mendukung Islam moderat atau Islam Nisantara.

Sempat menuai kontroversi, Yoden akhirnya mengeluarkan surat pemberitahuan untuk membatalkan kebijakan mendidik siswi bercadar.

Sebelumnya, Yoden juga menyebut Pancasila sebagai satu-satunya asas kehidupan berbangsa dan bernegara yang diterima banyak negara.

Ia mencontohkan dukungan terhadap Pancasila sejak tahun 1980-an yang dilakukan oleh dua lembaga besar Islam, NU dan Muhammadiyah.

Di sinilah Pancasila dibunuh dalam organisasi, kata Yodin kepada Serambinews.com.

Hal ini menunjukkan adanya sekelompok orang yang meremehkan agama untuk kepentingan dirinya sendiri, yang tidak sesuai dengan prinsip Panchasila.

Dalam salah satu pernyataannya, Yudin juga menyebut agama adalah musuh terbesar Panchasila.

“Minoritas ini mau melawan Pancasila dan mengaku mayoritas. Itu berbahaya. Oleh karena itu, kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila adalah agama, bukan ras,” ujarnya.

Kisah ini sebagian dimuat di Serambinews.com dengan judul Profil Presiden BPIP Udayan Wahidi Minta Maaf kepada Paskibraka Putri karena Melepas Jilbab Usai Pelantikan Jokowi.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Rifqah, Sermabinews.com/Faisal Zamzami)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *