TRIBUNNEWS.COM – Inilah profil dan sosok Haryanto Muamar yang dikenal dengan sebutan Pak Yanto, suporter legendaris Indonesia yang meninggal hari ini, Sabtu (24/8/2024).
Seperti kita ketahui bersama, kabar duka tengah menyelimuti jagat bulu tangkis Tanah Air setelah Pak Yanto berpulang ke Rahmatullah.
Pebulu tangkis kenamaan asal Indonesia itu menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 59 tahun.
Pak Yanto yang dikenal fanatisme dan kegilaannya dalam mendukung kemajuan atlet bulu tangkis Tanah Air, meninggal dunia di Rumah Sakit Pandan Mewah, Malaysia pada pukul 16.50 WIB.
Sebab Pak Yanto akan selalu dirindukan oleh dunia bulu tangkis, tidak hanya Indonesia, tapi dunia.
Tingkah nyentriknya saat mendukung pebulu tangkis Indonesia di tribun penonton menjadi pemandangan unik.
Posisi Pak Yanto yang dalam dan jongkok yang sering berteriak mencerminkan semangat para pemainnya di lapangan.
Belum lagi kelakuan Pak Yanto saat menjadi pemandu ombak di Istora Senayan saat wakil Indonesia bermain.
Selain itu, ciri khas yang dikenakan Pak Yanto kerap menarik perhatian penonton lain karena mendominasi warna merah dan putih. Badminton Indonesia berduka, Haryanto Muamar alias Pak Yanto, salah satu suporter bulutangkis ternama Tanah Air, telah meninggal dunia. (Instagram @badminton.ina)
Hanya saja, sejak awal, Pak Yanto yang selalu mendukungnya dari tribun, sudah tidak ada lagi.
Ya, Pak Yanto yang bisa dikatakan sebagai fans legendaris Indonesia ini telah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Menyinggung profil Pak Yanto, nama aslinya adalah Haryanto Muamar, lahir 1 Februari 1964, seperti dilansir Tribun Wiki.
Komitmen Pak Yanto dalam mendukung perjuangan para pebulutangkis Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
Pak Yanto diketahui merupakan pendukung pecinta bulu tangkis Indonesia sejak tahun 1980-an.
Ia juga mendukung tim bulu tangkis Indonesia di banyak negara, khususnya di kawasan Asia.
Menariknya lagi, Pak Yanto diketahui tidak menghabiskan uang pribadinya hanya untuk mendukung perjuangan atlet bulutangkis Tanah Air.
Pak Yanto juga mengunjungi ajang All England yang diadakan di Birmingham Arena, Inggris karena Indonesia.
Saya berangkat ke China, India, Jepang juga, Malaysia, Singapura untuk mendukung Indonesia, jelas Pak Yanto seperti dilansir Youtube Badminton Talk TV.
Setelah diusut, ternyata Pak Yatno lebih banyak tinggal di Malaysia dan Singapura, hanya sesekali pulang ke Indonesia.
Namun loyalitas Pak Yanto dalam mendukung Indonesia mencapai kinerja yang lebih baik tidak dapat diragukan lagi.
PBSI sebagai Induk Organisasi Bulutangkis Indonesia juga telah memberikan penghargaan atas jasa Pak Yanto.
Pada tahun 2016, PBSI memberikan penghargaan khusus kepada Pak Yanto atas dedikasinya yang luar biasa dalam dunia bulutangkis.
Jika berbicara tentang sosok Pak Yanto, salah satu momen terkenal di bidang BWF dan dunia media sosial.
Momen tersebut terjadi persis saat Duel Semifinal Seluruh Indonesia berlangsung di Singapore Open 2022. Nomor Pak Yanto, suporter Indonesia yang memberikan kartu merah kepada wasit (Twitter/YouTube BOLASPORT)
Pada laga duel Leo Rolly/Daniel Marthin vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Aksi tak terduga dilakukan Pak Yanto dengan memberikan kartu merah kepada pengacara dari penonton alias tribun.
Saat itu saya mengira wasit terlalu lama mengubah skor hingga Pak Yanto meniup peluit dan memberikan kartu merah.
Saat itu Pak Yanto memberikan kartu merah kepada pemimpinnya yang kemudian viral dan menjadi trending topik di media sosial.
Dan kini momen itu akan menjadi salah satu kenangan terbaik Pak Yanto di dunia bulu tangkis.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)