TRIBUNNEWS.COM – Dr. (Kan.) Edwin Hidayat Abdullah, S.E., M.P.M. adalah seorang teknokrat Indonesia dengan keahlian di bidang keuangan, manajemen strategis dan manajemen publik.
Edwin Hidayat Abdullah baru saja dilantik menjadi Ketua Eksekutif Ekosistem Digital oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di kantor Komdigi, Senin (13/01/2025).
Sebelumnya, Edwin menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal PT Aviasi Wisata Indonesia, holding BUMN yang bergerak di sektor penerbangan dan pariwisata (2021-2023).
Selain itu, Edwin Hidayat Abdullah pernah menjabat Wakil Menteri BUMN (2015-2019) dan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (2019-2021).
Berikut profil Edwin Hidayat Abdullah. Profil Edwin Hidayat Abdullah
Edwin Hidayat Abdullah lahir pada tanggal 28 April 1971 di Jakarta.
Ia merupakan anak dari Taufik Abdullah dan Rasidah.
Taufik Abdullah, ayah Edwin, bukan sembarang orang. Dia adalah seorang sejarawan senior.
Edwin menikah dengan Sitta Farida pada tahun 1999.
Mereka dikaruniai tiga orang anak bernama Vian Muhammad Abdullah, Nadine Aisha Abdullah dan Armand Muhammad Abdullah.
Diketahui, Edwin mengenyam pendidikan dasar di SD Selong 3, SMP Negeri 56 Jakarta, dan SMA Negeri 6 Jakarta.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1995.
Tidak sampai disitu saja, pada tahun 2005, Edwin berhasil memperoleh gelar master di bidang manajemen publik dari Lee Kuan Yew School of Public Policy – National University of Singapore dan Kennedy School of Government – Harvard University di Amerika Serikat.
Edwin juga mengambil studi paruh waktu di Sloan School of Management di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat.
Pria berusia 53 tahun ini memulai karirnya sebagai analis riset di Industrial Bank of Japan di Jakarta pada tahun 1996.
Pada tahun 1998, Edwin pindah ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Dia terdaftar sebagai wakil presiden senior badan tersebut.
Pada tahun 2004, Edwin diangkat menjadi Komisaris PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Pada tahun 2015 hingga 2019, Edwin menjabat sebagai Deputi Menteri Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata BUMN yang membawahi sekitar 40 BUMN.
Selama periode tersebut, beliau juga pernah menduduki beberapa posisi strategis, antara lain sebagai Komisaris PT Telkomsel (2015-2017), Wakil Komisaris PT Pertamina (2016-2018), Komisaris PT Pertamina (2016-2018) dan Komisaris PT Telkom Indonesia ( 2018-2019).
Edwin kemudian terus bekerja di BUMN sebagai Deputy General Manager PT Angkasa Pura II pada tahun 2019 hingga 2021.
Pada Oktober 2021, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkatnya sebagai Wakil Direktur Jenderal PT Aviasi Wisata Indonesia yang merupakan holding BUMN yang bergerak di bidang pariwisata.
Selain itu, Edwin juga menulis buku tentang dunia silat yang menjadi kegemarannya bertajuk Keajaiban Silat: Aturan Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan pada tahun 2013. Kekayaan
Edwin Hidayat Abdullah diperkirakan memiliki total harta senilai Rp65,8 miliar.
Harta kekayaannya tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Pemerintahan KPK (LHKPN).
Edwin terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 24 Maret 2023 periode 2022 saat menjabat sebagai Deputy General Manager PT Aviasi Wisata di Indonesia.
Harta Edwin sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan miliknya di kawasan Jakarta Selatan, Tengah, Bekasi, dan Semarang senilai Rp37,4 miliar.
Berikut rincian kekayaan bersih Edwin Hidayat Abdullah.
DETAIL PROPERTI
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 37.462.734.000
1. Tanah dan Bangunan Luas 384 m2/245 m2 di KABUPATEN/KOTA SELATAN Jakarta, HIBAH BUKAN DIBAGI Rp. 3.823.812.000
2. Tanah dan Bangunan Luas 90 m2/40 m2 di KABUPATEN/KOTA BEKASI, PRODUK SENDIRI Rp. 179 258 400 3. Luas Tanah 2220 m2 KABUPATEN SELATAN/KOTA TANGERANG, PRODUK SENDIRI Rp. 1.637.370.000 4. Bangunan 4 m2 di KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT, PRODUK SENDIRI Rp. 94.500.000 Bangunan 5,6 m2 DI KABUPATEN/PUSAT KOTA KOTA JAKARTA, PRODUK SENDIRI Rp. 112.500.000 6. Bangunan 4 m2 KABUPATEN SELATAN/KOTA JAKARTA, PRODUK SENDIRI Rp. 180.000.000 7. Tanah dan Bangunan Luas 145 m2/165 m2 di SEMARANG kabupaten/kota, WARISAN Rp. 382.383.000 8. Tanah dan Bangunan Luas 360 m2/284 m2 DI KABUPATEN/KOTA JAKARTA SELATAN, PRODUK SENDIRI Rp. 3.404.926.800 9. Tanah dan Bangunan Luas 734 m2/400 m2 DI KABUPATEN/KOTA JAKARTA SELATAN, PRODUK SENDIRI Rp. 9.943.597.800 10. Tanah dan Bangunan Luas 1280 m2/500 m2 DI KABUPATEN/KOTA JAKARTA SELATAN, PRODUK SENDIRI Rp. 17 704 386 000 B. PERALATAN DAN MESIN ANGKUTAN Rp. 1.278.180.000
1. SEPEDA MOTOR, SKUTER PIAGGIO 2012, HASIL SENDIRI Rp. 6.480.000 2 MOBIL MITSUBISHI PAJERO SPORT DAKAR ULTIMATE 2018, HASIL SENDIRI Rp. 324.000.000 3. MOBIL TOYOTA ALPHARD 2020 HASIL SENDIRI Rp. 947.700.000 C. PROPERTI BERGERAK LAINNYA Rp. 1.092.212.000 D. EFEK Rp. 4 906 508 375 E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 21 324 993 686 F.REAL ESTATE LAINNYA Rp.—
Jumlahnya Rp. 66 064 628 061 AKU AKU AKU. HUTANG Rp. 198 807 878 IV. TOTAL GUDANG (II-III) Rp. 65.865.820.183
(Tribunnews.com/Falza)