Profil Bahlil Lahadalia, Diisukan Jadi Calon Ketua Umum Golkar Ganti Airlangga Hartarto

TRIBUNNEWS.COM – Berikut profil Bahlil Lahadalia, kader yang digadang-gadang bakal menjadi calon Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Sementara itu, sejumlah nama bermunculan dan diprediksi akan terus mengemban tongkat estafet kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu.

Salah satunya adalah Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Sejak Airlangga Hartarto mundur, penjabat Ketua Umum Golkar dilimpahkan kepada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), dibenarkan politikus Golkar Andi Sinulingga saat dikonfirmasi Tribunnews.

Sementara itu, Pj Ketua Umum Golkar akan mempersiapkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada akhir Agustus 2024.

Munaslub akan memilih Ketua Umum Golkar terakhir pengganti Airlangga Hartarto.

Ketua Golkar terpilih akan memimpin partai tersebut selama lima tahun ke depan.

Tak hanya itu, Andi juga menyebut Bahlil Lahadalia akan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar terakhir di Munas Golkar.

Nanti di munas secepatnya Bahlil akan menjadi ketua umum, kata Andi. Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia menjabat Menteri Investasi sejak 2021 dan merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.

Bahlil lahir pada tanggal 7 Agustus 1976 di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Ia bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kolaka Timur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kolaka.

Bahlil kemudian pindah ke Fakfak dan mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) YAPIS Fakfak.

Sejak SMA, Bahlil memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura.

Namun ia terlambat lulus pada usia 26 tahun karena pendidikannya terganggu akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Sebelum diangkat menjadi menteri, ia memiliki rekam jejak profesional yang panjang.

Dilansir bkpm.go.id, nama Bahlil tercatat di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat pada tahun 2003.

Bahlil kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai induk perusahaan.

Beliau juga pernah menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019 dan memimpin delegasi perdagangan wirausaha muda ke Jepang pada tahun 2016 dan ke Eropa pada tahun 2018. Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, dan Mensesneg Pratikno, Kapolri dan Panglima TNI, pada keberangkatan kunjungan kerja ke tiga negara ASEAN dimulai dari Filipina, melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/1/) 2024).  (Sekretariat Presiden)

Mengutip Kompas.com, Bahlil memulai karirnya dari nol.

Sebelum sukses berbisnis, ia berjuang bertahan hidup dengan berjualan kue dan menjadi sopir angkutan umum.

Ayah Bahlil dulunya bekerja sebagai kuli bangunan. Sedangkan ibunya bekerja untuk menghidupi keuangan keluarga dengan menjadi tukang cuci.

Sejak SD, Bahlil sudah membantu keuangan keluarga.

Dia menjual kue di sekolah.

Hal ini dilakukan untuk membeli sepatu dan membiayai sekolah.

Saat masih duduk di bangku SMA, Bahlil menjadi konduktor.

Di sekolah menengah pertama, dia adalah seorang sopir angkutan umum.

Perjuangan Bahlil membuahkan hasil.

Sepulang sekolah, ia melanjutkan pendidikan tingginya dengan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.

Semasa kuliah, Bahlil aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Setelah lulus kuliah, Bahlil menjadi karyawan kontrak di perusahaan Sucofindo.

Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan kawan-kawan mendirikan perusahaan konsultan keuangan dan IT.

Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur regional konsultan di Papua, mengelola 70 karyawan.

Sebelum menjadi Kepala BKPM, Bahlil dikenal dekat dengan Jokowi.

Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan ‘adinda’.

Salah satu yang terjadi saat Bahlil dan Jokowi bertemu pada Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/09/2019) lalu.

Saat Pilpres 2019 lalu, Bahlil menyampaikan dukungannya terhadap Jokowi dan Ma’ruf Amin.

Bahkan, Bahlil juga tergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Mobilisasi Pemilih Muda. Harta Bahlil Lahadalia: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Instagram @bahlillahadalia)

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bahlil tercatat memiliki Rp 310 miliar per 31 Desember 2023.

Rincian aset yang dimilikinya adalah 14 bidang tanah di Kota Jayapura, dua bidang tanah di Kota Jakarta, serta masing-masing dua bidang tanah di Gianyar dan Kota Sragen.

Selain tanah, ia juga memiliki dua kendaraan roda empat, surat berharga, serta uang tunai dan setara kas.

Dia tidak terdaftar karena dia tidak bersalah.

Berikut rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id:

A. Tanah dan bangunan Rp 291.617.305.000 Tanah dan bangunan seluas 717 m2/164,25 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp. / Kota, penghasilan sendiri Rp. kota, hasil sendiri NOK Kota, penghasilan sendiri Rp 5.221.700.000 Tanah dan bangunan seluas 424 m2/1200 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp 41.410.000.000 Tanah dan bangunan seluas 2/1500 m2 di Gianya. City, hasil sendiri rp. 46.561.000.000 Cakupan tanah seluas 2490 m2 di Jayapura Travel Rp. 1. 439 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hasil Milik Rp 1.060.500.000 Tanah seluas 2490 M2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hasil Milik Rp 1.575.600.000 Tanah seluas 3500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pemilik Rp 782.750.000 Tanah seluas 1.350 m2 di Kabupaten / 5 Jayapura, Rp 1.500,0, hasil milik sendiri dan bangunan seluas 420 m2 / 600 m2 di kabupaten / kota Jakarta, pendapatan sendiri Rp 31.108.000.000 Kavling dan bangunan dengan luas 579 m2 / 800 m2 di kabupaten/kota jakarta, penghasilan sendiri. Rp. 7.302.300.000 Kavling 335 m2 di Kabupaten/Kota Sragen, penghasilan sendiri Rp 5.196.455.000

B. Alat dan mesin angkut Rp 98.400.000 Mobil Toyota Harier tahun 2007 hasil milik sendiri Rp 57.800.000 Mobil Honda CRV tahun 2010 hasil sendiri Rp

C. Barang bergerak lainnya Rp 0 D. Surat Berharga Rp

Jumlahnya Rp 310.420.076.693

II. Hutang Rp 0 III. Jumlah Harta (I-II) Rp 310.420.076.693

(Tribunnews.com/Chrysnha, Ananta, Yohanes, Hasan, Chaerul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *