TRIBUNNEWS.COM – Profil Irina Vanarto, mantan istri Tico Aria Vardhan yang melaporkan dugaan penggelapan uang Rp 6,9 miliar kepada suami Bunga Citra Lestari atau BCL.
Irina Vinnarto merupakan mantan istri Takko Arya Vardhan.
Irina Vinarto ternyata pernah bekerja di Bank HSBC.
Seperti Takko Aryavardhana, Irina Vinarto juga diduga bekerja di perbankan.
Karena sama-sama bekerja di bank, wajar saja jika Arena disandingkan dengan Taco.
Lantas, siapa sebenarnya Irina Vinarto?
Profil Arina Winarto
Menurut BangkaPos, Irina Vinarto lahir pada 28 April 1978.
Kini Irina Vinarto berusia 46 tahun.
Soal pendidikan, Irina memiliki gelar sarjana dan bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Meski kehidupan pribadinya menunjukkan bahwa Arina Winarto bukanlah orang biasa.
Ia diketahui pernah menghadiri acara bergengsi di Hong Kong yang disponsori Hubert Buddha Media.
Takko putus dengan Arya Vardhan
Irina Vinarto dan Tiko Aryavardhana sudah lama bercerai.
Berbagai alasan diketahui menjadi penyebab perceraian.
Keduanya bercerai karena konflik terus-menerus.
Tidak hanya itu, masalah nafkah juga menjadi alasan perceraian.
Setidaknya inilah alasan Irina dan Tico bercerai berdasarkan catatan MA.
Irina Vinnarto dan Tiku Aryavardhana kemudian resmi bercerai pada 30 Desember 2021.
Laporkan Tiko Aryawardhana atas dugaan pencurian uang
Tiko Aryawardhana baru-baru ini dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan oleh mantan istrinya.
Pelaporan ini berkaitan dengan dugaan penggelapan.
Berdasarkan siaran pers yang diperoleh kuasa hukum Irina melalui awak media, dugaan penggelapan tersebut terjadi antara tahun 2015 hingga 2021.
Pada tahun itu, Taco Arya Vardhana dan Irina Vinarto mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
“Pada awalnya, klien kami dan Taco memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman,” kata pengacara Arena, Leo Seriger.
“Saat itu klien kami menjadi agen, sedangkan Tico menjadi CEO.
“Tapi untuk modal perusahaan, semua itu berasal dari pelanggan kami,” ujarnya.
Pada tahun 2019, Taco mengatakan kepada Arena bahwa bisnis mereka terancam tutup karena tidak mampu membayar sewa.
“Klien kami selalu tahu bisnisnya berjalan lancar, namun tiba-tiba di tahun 2019, Taco mengatakan bisnisnya akan tutup karena tidak mampu membayar sewa,” kata Leo Sarger.
Jadi, Irina jadi curiga dengan pemberitaan tentang Taco Arai yang berkembang.
Ia segera melakukan audit untuk memeriksa keuangan perusahaan dan menemukan bukti penggelapan sebesar $6,9 miliar.
“Dari situ ada temuan penggunaan dana senilai Rp 6,9 miliar, tapi belum jelas namanya,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin/Bayu Indra) (BangkaPos/Dedy Qurniawan)