Profil Ali Jasim, Predator Irak yang Bikin Luka Timnas U23 Indonesia di Piala Asia U23

TRIBUNNEWS.COM – Berikut profil Ali Jassim, striker mematikan asal Irak yang memberikan cedera menyakitkan pada timnas U23 Indonesia.

Pada laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia-2024 antara timnas Irak U-23 tahun melawan timnas Indonesia (U23), Kamis (2/5/2024) malam tadi.

Citra Ali Jasim rupanya sukses menjadi momok yang membuyarkan impian Indonesia untuk mengikuti Olimpiade.

Ya, pemain berusia 20 tahun itu mencetak gol kemenangan Irak ke gawang timnas U-23 Indonesia di perpanjangan waktu.

Pada menit ke-96 Ali Josim mampu memanfaatkan kecerobohan Justin Hübner dan mengoper ke gawang Hernando Ari.

Gol Ali Jasim menjadi pembeda permainan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Gol tersebut tak hanya memperkuat posisi Ali Jasim sebagai pencetak gol sementara Piala Asia 2024 dengan 4 gol.

Namun hal itu juga memastikan bahwa Irak memastikan finis ketiga dalam upayanya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Jadi siapakah Ali Jasim? Predator Irak hingga Garuda gagal finis ketiga di Piala Asia U23?

Transfemarkt mengabarkan Ali Jasim menjadi salah satu pemain dengan prospek paling menjanjikan.

Meski baru berusia 20 tahun, Ali Jassim sudah sukses membobol tim senior Irak.

Rekor 11 pertandingan di usia 20 tahun menjadi bukti bakat Ali Jassim sudah diakui pelatih senior Irak. Ali Jassim melakukan selebrasi usai mencetak gol pada laga perempat final Piala Asia AFC 2024 antara Irak dan Vietnam di Stadion Al Janoub, Sabtu (27/4/2024). (Irak.ifa)

Meski belum berkontribusi dalam gol timnas senior, Ali Jasim tetap menjadi pemain penting.

Terbukti dengan peran tegas Ali Jasim yang biasanya menjadi penopang utama negaranya.

Di level U23, Ali Jasim bermain sebanyak 10 kali dan total mencetak enam gol.

Pemain yang bisa bermain serba bisa adalah penyerang tengah atau sayap kanan dan kiri.

Bahkan, ia memiliki elite sebagai predator yang siap membunuh lawan-lawannya.

Di level klub, Ali Jasim sendiri masih belum memiliki klub permanen sehingga masih sering berpindah klub.

Di usianya yang masih muda, pentingnya jam terbang menjadi alasan Ali Jasim kerap dipinjamkan dari satu klub ke klub lain. Para pemain Irak melakukan selebrasi usai memenangi laga Piala Asia (U23 AFC Qatar-2024) melawan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada 2 Mei 2024. (Foto oleh KARIM JAAFAR/AFP)

Musim ini, pesona pemain berambut keriting itu mulai terlihat saat promosi klub Irak Al Quwa Al Jawiya.

Mengacu pada situasi Liga Premier Irak saat ini, klub Ali Jasim sedang menuju kemenangan.

“Al-Quwa Al-Jawiya” berada di posisi kedua dan bersaing dengan “Al Shorta” di puncak klasemen.

Namun, “Al-Jasim” belum sepenuhnya masuk tim utama.

Namun Al Quwa Al Jassim mengandalkan Al Jassim saat berlaga di Liga Champions Asia.

Rekor 4 gol dari lima pertandingan di babak penyisihan grup menunjukkan kecemerlangan Al Jasim.

Namun tampaknya keberuntungan tidak berpihak pada Al Jasim karena meski tampil cepat ia tidak mampu membawa Al Quwa Al Jasim ke sistem gugur.

“Al-Quwa Al-Jasim” kalah dari tim “Al-Ittihad” dan “Sepahan”, yang secara signifikan lolos ke posisi ke-16.

Di usianya yang masih muda, pesona Al-Jasim diprediksi akan terpancar di masa depan.

Apalagi jika ia berhasil menarik perhatian para pelatihnya baik di level klub maupun timnas.

Tentu saja Ali Jassim berpotensi meledak menjadi predator maut bagi masa depan sepak bola Irak.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *