Profil Ahmad Fikri Assegaf, Komisaris Independen Pertamina

TRIBUNNEWS.COM – Nama Ahmad Fikri Asigaf kembali didaftarkan di Direksi PT Pertamina.

Ahmed Fikri Asiguf masih menjabat sebagai komisaris independen Pertamina meski komisaris utama Basuki Tjaja Purnama, sapaan akrab Ahok, memutuskan mundur menjelang Pilpres 2024.

Lantas siapa sebenarnya Ahmed Fakry Asigaf yang dipercaya menjadi anggota dewan independen selama ini?

Berikut profil Komisaris Independen Pertamina Ahmed Fikri Assegaf. Profil Ahmed Fakry Asigaf

Menurut berbagai sumber, pemilik nama lengkap Ahmed Fakry Asigoff, S.H., LL.M. Lahir di Jakarta, 14 Juni 1968.

Meski paling terkenal sebagai pengacara Indonesia, nama Ahmad Fikri Isigaf paling terkenal di dunia bisnis dan institusi pemerintahan.

Pada usia 56 tahun, ia diketahui lulus dari Universitas Indonesia.

Ia juga menempuh pendidikan hukum di Cornell University, sebuah universitas swasta di Ithaca, New York, menurut situs resmi Institute for Transportation and Policy Development (ITDP), Ahmad Fakhri merupakan salah satu pendiri Asigaf Hamzah & Partners (AHP). . .

Beliau memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di berbagai bidang, termasuk pasar modal, perbankan dan keuangan serta telah bekerja di berbagai proyek, merger dan akuisisi.

Soal pembiayaan proyek dan cara menghitungnya tergantung pada pembiayaan syariah.

Selama karirnya, Ahmed Fakry Esigoff dipercaya menjadi penasihat utama dalam ratusan merger dan akuisisi perusahaan.

Keduanya memiliki sektor perbankan, petrokimia, minyak dan gas, pembangkit listrik, ICT, pertambangan dan pertanian. 

Pengalamannya juga mencakup restrukturisasi, pembiayaan proyek, dan transaksi perbankan dan keuangan.

Merujuk Kompas.com, Ahmad Fakry Asiguf juga pernah menjabat sebagai dewan pengawas Pusat Pengelolaan Kompleks Kimuran, unit layanan di bawah Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Tugasnya mengelola lahan eks Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ahmad Fikri Asiguf dikenal sebagai salah satu pendiri Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jenatra Indonesia.

Menurut Asian Business Law Journal, saudara jurnalis Najwa Shahab juga terpilih menjadi salah satu dari 100 pengacara terbaik di Indonesia pada tahun 2020.

Di puncak krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Ahmad Fakry Asigaf juga berperan dalam menyelamatkan sektor perbankan Indonesia dari keruntuhan.

Seperti memberikan masukan kepada Badan Promosi Perbankan Nasional (BPPN) yang dibentuk untuk memastikan kembalinya kesehatan perbankan.

Termasuk yang terkait dengan restrukturisasi utang korporasi, akuisisi dan restrukturisasi di sektor keuangan, langkah-langkah untuk merestrukturisasi aset global, dan penetapan mandat bank.

Ahmad Fakry Asigaf juga pernah menduduki posisi dewan direksi PT Telkom Indonesia.

Tak hanya itu, Ahmed Fakry Asigaf juga berperan penting dalam penyusunan undang-undang baru Bank Nasional untuk menghindari terulangnya krisis keuangan.

Undang-undang tersebut diyakini dapat menghindarkan Indonesia dari dampak terburuk krisis keuangan global tahun 2008-2009.

Pengalaman dan kontribusinya di Indonesia membuat Ahmed Fakry Esigoff semakin menarik.

Pada 31 Desember 2021, ia resmi menjadi komisaris independen di Pertamina.

Kini, sejak komisaris utama diganti, Ahmed Fakry Asigaf masih menjabat sebagai komisaris independen. Keputusan Dewan Komisaris Pertamina

Maklum, sejak Ahok mengundurkan diri sebagai Dirut Pertamina, ada beberapa perubahan pada susunan pengurus Pertamina.

Meski demikian, Ahmed Fakry Esigoff masih menjabat sebagai komisaris independen.

Direktur Utama Pertamina saat ini adalah Simon Aloysius Muntiri.

Selain itu, Condro Kirono juga diangkat menjadi komisaris independen Pertamina.

Keduanya dilantik berdasarkan transmisi informasi, keputusannya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun 2023 yang digelar pada Senin, 10 Juni 2024.

Dengan diangkatnya kedua orang tersebut, maka susunan Direksi Pertamina saat ini adalah: Komisaris Utama dan Independen: Simon Aloysius Muntiri Komisaris Independen: Kandro Krono Komisaris: Hiro Pambodi Komisaris: Letkol. Jenderal. TNI (Maret) (Purn) Bambang Suswantono Komisaris Independen: Alexander Lee Komisaris Independen: Ahmed Fakry Assegaf Komisaris Independen: Iggi H. Achsien.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Facundo Chrysnha Pradipha)(Kompas.com/Muhammad Idris Writer/Akhdi Martin Pratama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *