Produksi Gula Nasional Naik 10 Persen Menjadi 2,46 Juta Ton, Produsen Geber Kontribusi

TRIBUNNEWS.COM – Produksi gula nasional naik 10 persen hingga berakhirnya giling tebu pada tahun 2024.

Dalam rapat penilaian produksi tebu, produksi gula nasional pada tahun 2024 mencapai 2,46 ton, meningkat 190 ribu ton dibandingkan produksi tahun 2023 sebesar 2,27 juta ton.

Perusahaan pelat merah pendukung produksi gula, PTPN Group, berhasil meningkatkan produksi gula sebesar 13 persen, dari 752.000 ton pada 2023 menjadi 851.000 ton pada tahun ini. Peningkatan sebesar 100 ribu ton memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.

“Ini merupakan pencapaian positif yang merupakan hasil kerja keras dan langkah strategis yang dilakukan perusahaan. Tentunya hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional,” kata Direktur Utama Perkipunan Nusantara PTPN III. (Persero), Mohamed Abdel Ghani dalam keterangan pers, Minggu (20/11/10).

Dari segi produktivitas, kelompok PTPN mendapat nilai lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Rapat evaluasi menunjukkan produktivitas gula nasional mencapai 4,73 ton per hektar, sedangkan produktivitas grup PTPN mencapai 4,77 ton per hektar.

Pencapaian positif tersebut tidak lepas dari program transformasi bisnis PTPN Group yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja keuangan, namun juga peningkatan kinerja operasional. Hal ini sejalan dengan semangat PTPN Group mengenai Keputusan Presiden No. Keputusan Menteri Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Etanol Sebagai Bahan Bakar Nabati

Pasalnya, dalam Perpres tersebut, PTPN mendapat amanah untuk mencapai swasembada konsumsi gula pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030.

Ghani mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi iklim diperkirakan akan kembali terjadi pada tahun 2025.

“Dalam kondisi iklim normal, kami optimis akan terjadi peningkatan produksi tebu dan produksi gula pada tahun depan,” ujarnya.

Grup PTPN berkontribusi 50 persen terhadap peningkatan produksi gula nasional pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.

Capaian positif tersebut diraih berdasarkan hasil rapat pengkajian akhir giling tahun 2024 yang dihadiri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan pelaku industri gula lainnya di Yogyakarta, pada Sabtu. . (09/11/2024).

Produksi gula nasional hingga akhir penggilingan tebu pada tahun 2024 mencapai 2,46 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 190 ribu ton atau sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 2,27 juta ton.

Dalam rapat evaluasi tersebut, Grup PTPN berhasil meningkatkan produksi gula sebesar 13 persen, dari 752 ribu ton pada tahun 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Peningkatan sebesar 100 ribu ton memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.

“Ini merupakan pencapaian positif yang merupakan hasil kerja keras dan langkah strategis yang dilakukan perusahaan. Tentunya hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional,” ujar Nusantara Plantation Holdings PTB N3 (Persero) ) Manajer Umum. ), Muhammad Abdel Ghani.

Dari segi produktivitas, kelompok PTPN mendapat nilai lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Rapat evaluasi menunjukkan produktivitas gula nasional mencapai 4,73 ton per hektar, sedangkan produktivitas grup PTPN mencapai 4,77 ton per hektar.

Pencapaian positif tersebut tidak lepas dari program transformasi bisnis PTPN Group yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja keuangan, namun juga peningkatan kinerja operasional.

Hal ini sejalan dengan semangat PTPN Group mengenai Keputusan Presiden No. Keputusan Menteri Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Etanol Sebagai Bahan Bakar Nabati

Pasalnya, dalam Perpres tersebut, PTPN mendapat amanah untuk mencapai swasembada konsumsi gula pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030.

Ghani mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi iklim diperkirakan akan kembali terjadi pada tahun 2025. 

“Dalam kondisi iklim normal, kami optimis akan terjadi peningkatan produksi tebu dan produksi gula pada tahun depan,” ujarnya.

Langkah-langkah strategis untuk tahun 2025

Guna mencapai target swasembada konsumsi gula pada tahun 2028, Perkebunana Nusantara PTPN III (Persero) melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), selaku anak perusahaan pengelola 36 pabrik gula milik Grup PTPN, terus melakukan pembenahan tata kelola perusahaan. .

Mulai dari peningkatan kinerja operasional hingga salah satu upaya yang terus meningkatkan kinerja di tahun 2025, antara lain melalui program penguatan pengelolaan tebu itu sendiri dan penguatan ekosistem tebu untuk rakyat (ETERA).

Sedangkan inisiatif strategis PTPN adalah fokus pada program intensifikasi antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas bibit tanaman, program pelonggaran rotan, dan sistem pengelolaan air pada lahan HGU.

“Program intensifikasi tebu yang populer dilakukan dengan memperkuat ekosistem, mulai dari regulasi dan pembiayaan hingga layanan input, pemotongan, dan pemuatan,” kata Ghani.

Dengan menerapkan program produktivitas gula sebesar 8 t/ha pada lahan HGU, PTPN mampu menunjukkan bahwa mereka telah mencapai lebih dari 8 t/ha pada lebih dari 2.500 hektar produktivitas gula. Bahkan, beberapa perkebunan sudah mencapai lebih dari 10 t/ha, sehingga rata-rata produktivitas gula di Pulau Jawa yang seluas 16.500 hektar pada tahun 2024 adalah 6,3 t/ha, sedangkan produksi gula nasional sebesar 4,7 t/ha. Ha. .

“Seluruh produktivitas gula di HGU ditargetkan rata-rata di atas 8 ton/ha. Tentu target tersebut tidak mudah, namun dengan perbaikan sistem pengelolaan dan program pengelolaan air, angka tersebut akan tercapai lebih cepat dari tenggat waktu,” kata Ghani. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *