Dilansir reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi untuk mengantisipasi peningkatan pasokan gas bumi di masa depan.
Maompang Harhap, Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, mengatakan di tahun-tahun mendatang, pasokan produksi gas bumi di Indonesia akan lebih besar.
Intinya akan terjadi kelebihan produksi gas bumi pada tahun 2025 hingga 2028. Peningkatan pasokan gas bumi terbesar terjadi pada tahun 2027 dan 2028, katanya, dikutip Minggu (8/11/2024).
Tambahan produksi tersebut terutama berasal dari lapangan kerja migas Geng Utara (WK) sebesar 1.000 MMSCFD, disusul Lapangan Kerja IDD Gandang Gendalo dengan produksi 4.900 MMSCFD, dan Lapangan Andaman dengan produksi 527 MMSCFD.
Ia mengatakan, saat ini 70 persen gas bumi digunakan untuk domestik dan 30 persen sisanya diekspor.
Oleh karena itu, infrastruktur menjadi kunci penting agar nantinya pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri semakin meluas, ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah akan menggalakkan pembangunan infrastruktur gas bumi yang menghubungkan Pulau Sumatera hingga Pulau Jawa serta membangun jaringan pipa gas alam Cirebon-Semarang (Sisem) dan Dumai-Sei Mankei (Dusem).
Pembangunan proyek pipa gas Sisem Tahap 1 ruas Semarang-Batang telah selesai senilai Rp1,04 miliar, sedangkan kontrak Sisem Tahap 2 ruas Batang-Cirebon-Kandang Hour Timur telah ditandatangani pada 2 Agustus 2024. Dan kini proyek tersebut telah selesai dibangun. konstruksi sedang dalam tahap awal pelaksanaan.
“Selanjutnya, sekarang sedang berjalan proses desain Pipa Dusem, desain dasar dan FS (studi kelayakan) sedang dipersiapkan dan tujuannya akan segera ditender pada akhir tahun 2024,” kata Maompang.
“Panjangnya sekitar 550 KM dan pelaksanaan fisiknya ditargetkan selesai pada tahun 2025, 2026, dan 2027 (multiyears agreement).