Laporan reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Makmurdin Muslim (27), pria asal Kembangan, Jakarta Barat, mendatangi SPKT Polda Metro Jaya, Jumat (13/9/2024) sore.
Ia mengaku menjadi korban penipuan yang dilakukan anggota Dinas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Metro Jaya berinisial Bripda V.
Laporan Makmurdin disampaikan dengan nomor LP/B/5462/IX/2024/SPKT/POLDA METRO YAJA.
Peristiwa penipuan yang diketahui Makmurdin bermula saat Bripda W menjanjikannya pekerjaan sebagai teknisi di PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Syaratnya, pelapor harus menyetor Rp 50 juta untuk beroperasi.
Kasus ini terjadi pada bulan Mei, bermula saat saya bertemu dengan rekan istri saya melalui status Whatsapp, ada lowongan di KAI pelaku Bripda W, kata Makmurdin kepada wartawan di Maloda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/9/2024). ). .
“Pada tanggal 5 Mei 2024, saya bertemu pelaku di rumah teman istri saya, Ajeng,” ujarnya.
Tertarik dengan tawaran tersebut, sang jurnalis langsung bersedia membayar Rp50 juta untuk bekerja di bagian teknis KAI.
Reporter membayar secara bertahap dalam tiga kali transfer.
Kerugian yang saya alami Rp50 juta, tiga kali transfer pada Mei, Juli, dan Agustus, kata Makmurdin.
Wartawan itu mengaku dijanjikan pelatihan teknis di PT KAI pada akhir Juli 2024 dengan janji gaji Rp 8-10 juta per bulan.
Namun hingga saatnya tiba, Brypda V rupanya belum pernah memberikan konfirmasi.
Karena curiga, wartawan mendatangi kediaman pelaku di Serpong, Tangsel.
“Saya mendatangi rumahnya, tapi keterangan RT menyebutkan bahwa rumah ini ditempati oleh korban (penipuan) sebelumnya,” ujarnya.
Wartawan itu berharap laporannya bisa mengungkap kasus ini hingga pelakunya diadili.
Selain itu, jurnalis tersebut meminta uangnya kembali.
Menurutnya, bukan hanya dia saja yang menjadi korban lomba tersebut, melainkan ada beberapa korban lainnya.
Namun korban lainnya tidak berani melapor ke Polda Metro Jaya.