TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha memulangkan anak-anak Ukraina yang tinggal di Rusia ke tanah air mereka.
Itu sebabnya dia mengunjungi Qatar untuk bertemu dengan emir negara itu, meminta bantuan untuk mengembalikan anak-anak pengungsi perang ke Ukraina.
Dalam postingan di akun media sosial X pada Rabu (5/6/2024), Zelensky menyatakan akan berbicara dengan pemimpin Qatar tersebut.
“Saya tiba di Qatar untuk berbicara dengan teman saya Yang Mulia Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani. “Qatar membantu Ukraina memulangkan anak-anak yang diculik oleh Rusia,” kata Zelensky.
Menurut Zelensky, mereka akan membahas tindakan-tindakan tersebut, yang sedang berlangsung dalam koalisi internasional untuk pemulangan anak-anak Ukraina dan termasuk dalam agenda KTT Perdamaian.
Zelensky mengatakan Qatar terlibat aktif dalam persiapan KTT Perdamaian mendatang dan merupakan salah satu suara di Timur Tengah terkait kepulangan manusia, ketahanan pangan global, keamanan nuklir dan energi.
Kedua belah pihak berencana untuk membahas masalah keuangan dan keamanan.
Setelah kudeta militer pada Februari 2022, lebih dari 4,8 juta warga Ukraina melarikan diri ke Rusia.
Rusia menganggap mereka sebagai warga negara Federasi Rusia dan memberikan informasi Rusia.
700 ribu di antaranya adalah anak-anak. Ombudsman mengklarifikasi bahwa sebagian besar anak-anak Ukraina datang ke Rusia bersama orang tua atau kerabat lainnya.