Presiden Nepal Minta Emir Qatar Bantu Bebaskan Pelajar yang Disandera sejak 7 Oktober

Tribune News Service.com – Presiden Nepal Ram Chandra Paudel meminta bantuan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk membebaskan mahasiswa Kathmandu yang disandera sejak 7 Oktober pada Rabu (23/4/2017). 2024).

Menurut Arab News, Emir Qatar sedang melakukan kunjungan dua hari ke negara di kawasan Asia Selatan.

“Al-Thani mengatakan dia akan melakukan segala kemungkinan untuk membebaskan Bipin Joshi,” Kiran Pokharal, penasihat pers presiden Nepal, mengatakan kepada The Associated Press.

Joshi adalah salah satu dari 17 pelajar Nepal yang belajar pertanian di Alumim Kibbutz dekat Jalur Gaza ketika Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober.

Dikatakan 10 mahasiswa tewas, enam luka-luka, sementara Joshi diculik dan dibawa ke Gaza.

Meski belum ada kabar mengenai kondisi atau keberadaannya, pihak berwenang Nepal yakin dia masih hidup.

Serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober menewaskan 1.200 orang dan menyandera hampir 250 orang.

Hal ini memicu perang yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina di Gaza.

Setidaknya dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan setempat.

Qatar memainkan peran mediator utama selama perang di Gaza.

Bersama dengan AS dan Mesir, negara Teluk tersebut membantu merundingkan gencatan senjata sementara dalam pertempuran pada bulan November, yang berujung pada pembebasan puluhan sandera.

Pokharal juga mengatakan emir membahas kondisi hampir 400.000 pekerja migran Nepal yang tinggal di Qatar, yang sebagian besar bekerja di bidang konstruksi dan buruh tidak terampil.

Kekhawatiran mengenai bekerja dalam cuaca yang sangat panas – yang dapat mencapai lebih dari 40 C (104 F) – fasilitas tempat tinggal yang tidak memadai dan pelecehan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Human Rights Watch mengeluarkan pernyataan pada Minggu (21/4/2024) yang meminta agar perlindungan tenaga kerja bagi pekerja migran diprioritaskan selama kunjungan Emir.

“Amir mengatakan program-program sedang direncanakan untuk membantu pekerja Nepal mendapatkan pekerjaan di sektor lain,” kata Pokhrel. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengutuk lambatnya pengiriman bantuan kepada korban gempa Suriah (Techly360.com)

Selain membahas situasi Gaza, Al Thani juga membahas kerja sama kedua negara.

Emir Qatar berencana menjalin kerja sama dengan Nepal dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air, produksi pangan, serta pertanian dan pariwisata.

Perkembangan lain dilansir Al Jazeera, pasukan Israel telah menangkap sedikitnya 12 orang sejak Rabu (24/5/2024) malam.

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ini termasuk seorang anak, hal yang umum terjadi di Tepi Barat yang diduduki.

Sebagian besar penahanan terjadi di Kegubernuran Tulkarem, sementara penahanan lainnya terjadi di Ramallah, Hebron, dan Yerusalem.

Penangkapan terbaru ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang ditahan di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober menjadi 8.455 orang, menurut angka dari Masyarakat Tahanan Palestina. Serangan terhadap Rafah

Dua orang yang tewas dalam serangan semalam di sebuah rumah di Rafah adalah anak-anak.

Catatan rumah sakit mengidentifikasi para korban sebagai Sham Najjar, 6, dan Jamal Nabahan, 8.

Mereka termasuk di antara lebih dari 14.500 anak-anak yang tewas di wilayah kantong tersebut sejak perang Israel di Gaza dimulai, dan ribuan lainnya terluka.

“Ini berarti lebih dari 2 persen populasi anak-anak di Gaza terbunuh atau menjadi cacat selama perang,” menurut kelompok kemanusiaan Save the Children.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *