Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Havarokh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal menilai daya beli masyarakat menurun hingga 30 persen sejak disahkannya UU Cipta Kerja.
Ribuan buruh dari berbagai elemen buruh diketahui menggelar aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat sebagai bentuk peringatan Hari Buruh pada Rabu (1/5/2024).
“Adanya Omnibuslaw 5 tahun terakhir mengakibatkan daya beli pekerja turun 30%, inflasi tahun ini 2,8%, kenaikan upah di kota industri hanya 1,58% ratus,” kata Saeed Iqbal. wartawan. di Patung Kuda, Rabu (5 Januari 2024).
Said juga membantah adanya kenaikan upah buruh. Bahkan, dia beralasan buruh harus menutupi kekurangannya atau 1 persen dari gajinya. Hal ini menyebabkan penurunan daya beli.
“Kami semua, termasuk kalian para pekerja, punya 1 persen itu.” PNS, TNI dan Polri, PNS dapat nilai tinggi banget, kenaikannya tidak sebanding dengan kita yang pekerja swasta. Karena itu, daya beli buruh turun,” kata Said.
Siapa bilang upah naik? Yang disebut pertumbuhan upah adalah upah riil, upah riil adalah upah nominal yang kita peroleh dengan membandingkan indeks harga konsumen sebagai pembagi,” jelasnya.
Sementara itu, Syed Iqbal mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Buruh, pihaknya mengajukan dua tuntutan, yakni penghapusan outsourcing (hos) dan penolakan upah rendah (tum) atau Khostum.
“Selama 5 tahun terakhir, upah riil pekerja terus turun tanpa ada kenaikan, sehingga daya beli turun 30 persen. Jadi, penolakan terhadap upah rendah atau rendah yang menjadi persoalan utama,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan massa dari berbagai elemen serikat pekerja mulai berunjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat dalam rangka Hari Buruh Internasional atau May Day 2024, Rabu (1/5/2024).
Pantauan Tribunnews.com, massa buruh terlihat mulai berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 09.30 WIB.
30 menit kemudian, mengikuti instruksi pemimpin aksi, mereka mulai bergerak menuju kawasan Bundaran Patung Kuda yang berjarak sekitar 100 meter dari titik awal.
Dalam aksi tersebut, ribuan buruh terlihat mengenakan berbagai macam atribut, antara lain poster berbagai tuntutan, bendera serikat pekerja, dan penggunaan pita.
Diketahui pula ada massa dari Partai Buruh pimpinan Syed Iqbal di lokasi aksi. Ribuan buruh terdengar terus menyuarakan berbagai tuntutannya, salah satunya pencabutan UU Ciptaker.
Selain UU Ziptaker, para buruh menuntut agar sistem outsourcing dalam sistem ketenagakerjaan segera dihapuskan. Ditemui di lokasi aksi, Syed Iqbal menceritakan kedua permasalahan tersebut menjadi permasalahan buruh dalam lima tahun terakhir.
“Hukum umum UU Ziptaker mengakibatkan PHK (pemutusan hubungan kerja) dimana-mana. Jadi, tidak benar UU Ziptaker menarik investasi baru dan menyerap tenaga kerja,” kata Syed Iqbal kepada wartawan.
Selain itu, Iqbal mengatakan ratusan ribu pekerja juga akan mengalami PHK terutama pada tahun 2023 dan 2024. Tak hanya itu, menurut Iqbal, kenaikan upah buruh juga tidak sesuai ekspektasi, yakni hanya 1,58%.
“Di Tangerang, Bekasi, Karawang, hal serupa juga terjadi di kota industri lainnya. “Meski inflasi 2,8 persen, jadi gaji kita tidak naik, hanya 1 persen,” jelasnya.
Adapun pada May Day 2024 hari ini, Iqbal mengatakan selain patung kuda, mereka juga akan menggelar aksi di Stadion Madya Komplek Gelora Bung Karno (GBK). Nantinya, massa buruh akan bergerak menuju Stadion Madia sekitar pukul 12.30 WIB usai aksi di Patung Kuda.