Presiden Jokowi dan Iriana Kembali Nginep di IKN, Warga Sekitar Nusantara Beli Air Bersih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali singgah di Kawasan Ibu Kota Nasional (IKN) Kalimantan Timur.

Rencananya tiga hari (di IKN). Hari ini Pak Presiden dan Ibu Negara akan bermalam di Kantor Presiden di ibu kota nusantara, kata M Yusuf Permana, Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden. pada Minggu (28/7/2024).

Sebelum berada di IKN, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan melakukan beberapa kegiatan, salah satunya pembukaan jembatan.

Jokowi berangkat dari Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan kantornya di IKN bergantung pada fasilitas yang siap.

“Saya masih mengkaji apakah fasilitasnya siap atau tidak, siap atau tidak,” ujarnya usai menghadiri acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis (25/07/2024).

Kendati demikian, Jokowi mengungkapkan dirinya telah mendapat informasi bahwa IKN telah mendapat pasokan air bersih.

“Saya diberitahu airnya sudah masuk,” katanya.

Basuki pernah membantah Jokowi telah mencabut jabatannya di IKN pada Juli lalu

Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah Jokowi telah mundur dari jabatannya di IKN pada Juli 2024.

Dia mengatakan masyarakat terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Basuki telah memastikan ketersediaan pasokan air dan listrik ke IKN, sehingga Jokowi bisa membuka kantor di IKN.

“Juli sampai tanggal 31, saya selalu bilang pertengahan Juli air masuk, listrik datang,” ujarnya pada 10 Juli 2024.

Selain listrik dan air, Basuki mengatakan fasilitas listrik dan komunikasi sudah tersedia di IKN pada bulan ini.

“Telkom dan PLN baru mengumumkan 10 megawatt sudah bagus. Sekarang baru akan dibangun 40 megawatt berikutnya, tapi minggu lalu Pak Erick juga sudah mengecek PLTS 10 megawatt.”

“Sebelumnya saya hanya mengumpulkan tenaga dan komunikasi, besok ada lagi,” kata Basuki.

Meski membantah pembatalan tersebut, Basuki enggan berspekulasi kapan Jokowi akan menjabat di IKN.

Ia meminta awak media menanyakan hal tersebut kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.

“Iya tanya ke ketua kalau tanya ke saya. Kalau airnya ya.”

“Kalau saya penanggung jawab sarana dan prasarana air dan listrik, saya cek semuanya, air dan listrik bagus,” ujarnya. Pembukaan Jembatan Pulau Balang

Di pemerintahan Jokowi, Kalimantan Timur ada rencana pembukaan Jembatan Pulau Balang yang akan menghubungkan kawasan IKN Nusantara dengan kota Balikpapan.

Pembukaan Jembatan Pulau Balang menandai selesainya pekerjaan yang telah berlangsung sejak tahun 2015.

Presiden Jokowi juga dikabarkan akan mengendarai mobil roda dua di jembatan 3A ruas tol tersebut.

Jarak dari tol ke Jembatan Pulau Balang sekitar 15 kilometer.

Presiden Jokowi akan menginap di IKN selama tiga hari, Minggu hingga Selasa, 30 Juli 2024.

Beliau juga mengulas berbagai proyek kerja di IKN Nusantara mulai dari Lapangan Upacara, Lapangan Upacara, Embung A, Beranda Nusantara, Istana Kepresidenan, Wisma ASN, dll.

Berdasarkan pantauan TribunKaltim,.co, Jembatan Pulau Balang masih dalam tahap persiapan.

Bahkan di pintu masuk tol, pengamanannya terkesan ketat. Warga Sepaku membeli air bersih

Di sisi lain, bisnis air bersih di kawasan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur saat ini sangat menjanjikan.

Pasalnya, sebagian besar masyarakat yang tinggal di Sepaku saat ini membeli air bersih dari luar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebab, jaringan air PDAM di wilayah Sepaku sebagian besar tercakup secara merata.

“Iya, karena jaringan PDAM belum sampai ke sini, kami beli air dari luar,” kata Riko, warga Kecamatan Sepaku, Sabtu (27/7).

Mereka membeli air bersih dari luar seharga Rp 80.000-100.000 per tangki 1.200 liter.

Selain membeli air dari luar, sebagian warga juga membuat sumur sendiri di dekat rumahnya.

Namun ketika musim hujan tiba, air sumur seringkali kotor sehingga warga harus kembali membeli air dari luar.

“Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari, kami pesan dari luar karena air sumurnya hitam dan kotor,” kata Hasna, warga lainnya.

Kondisi ini membuka peluang bagi para pengusaha yang menjual air bersih di wilayah Sepaku.

Mereka mendapat untung yang cukup besar, bahkan bisa melayani hingga 10 pelanggan dalam sehari.

Alhamdulillah lumayan, sehari bisa pesan hingga 10 tangki, kata penjual air keliling Sepaku, Udin.

Udin menjelaskan, air yang dijualnya dibeli dari pemilik properti seharga Rp 25 ribu per waduk berkapasitas 1200-1500 liter.

Air tersebut kemudian dimuat dengan truk pickup dan dijual kepada pelanggan dengan harga yang tergantung jarak dan lokasi pengiriman.

“Tangki seperti itu juga kita beli dengan harga Rp 25 ribu. Tergantung jaraknya, kalau dekat kawasan Sepaku atau dekat ground zero IKN maka tangkinya Rp 80 ribu, tapi kalau naik lebih tinggi bisa Rp 100 ribu,” jelasnya.

Kebutuhan air bersih di wilayah Sepaku cukup tinggi, baik siang maupun malam.

“Sebenarnya banyak yang memesan air, tidak hanya siang hari, malam seperti ini juga masih ada yang memesan,” ujarnya.

Udin menambahkan, pelanggan terbanyak berasal dari rumah sewa, akomodasi atau guesthouse.

“Pada hari itu mereka bisa memesan 3 sampai 5 tangki air karena tempat tinggalnya penuh sehingga otomatis membutuhkan banyak air,” ujarnya.

Minimnya jaringan PDAM di Sepaku membuat warga harus mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Selama jaringan PDAM tidak dilibatkan, solusi ini tetap menjadi pilar dukungan masyarakat Sepaku dalam menghadapi keterbatasan air bersih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *