TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota parlemen di Iran menyebut Presiden Ebrahim Raisi memiliki pager yang mirip dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Raisi meninggal setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh pada Mei lalu.
Ahmad Bakhshayesh Ardestani, nama dewan tersebut, mengatakan Iran terlibat dalam pembelian pager yang digunakan Hizbullah.
Dua pager meledak secara bersamaan minggu lalu setelah bahan peledak di dalamnya meledak. Diyakini bahwa pager tersebut telah diretas oleh Israel.
Ardestani mengatakan, helikopter Raisi bisa saja jatuh akibat ledakan pager miliknya.
“Salah satu adegan terkait kecelakaan helikopter fatal yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi adalah ledakan pagernya,” kata Ardestani mengutip News 18.
Raisi menggunakan pager, meskipun cara yang digunakannya mungkin berbeda dengan pager yang dimiliki tentara Hizbullah. Namun, salah satu ciri yang terkait dengan jatuhnya helikopter adalah ledakan pager itu, katanya. Ledakan pager di Lebanon menewaskan banyak orang. orang dan ribuan orang terluka (AFP/IT)
Dia menyebutkan keterlibatan Iran dalam pembelian pager.
“(Pasukan Iran) tentu saja terlibat dalam bisnis pembelian pager Hizbullah, dan badan intelijen kami perlu menyelidiki masalah ini.”
Tuduhan bahwa Raisi menggunakan pager memicu kontroversi pekan lalu setelah foto dirinya dan ketua parlemen Irak Mohammad al-Halboosi difoto.
Pada gambar yang Anda lihat, ada pager di atas meja. Tidak diketahui apakah pager tersebut sama dengan pager yang digunakan para pejuang Hizbullah.
Ardestani mengakui Israel sudah maju secara teknologi.
“Israel mempunyai banyak hal bagus dalam hal teknologi dan pengetahuan desain, dan juga mengambil inspirasi dari film-film Hollywood,” katanya, menurut Maariv.
“Ledakan ribuan komunikasi Hizbullah telah menghancurkan kemampuan kelompok tersebut untuk memahami dan melemahkan para pemimpinnya.”
Ia mengatakan, keterlibatan intelijen di Hizbullah merupakan hal yang wajar.
“Namun, kami juga melihat pemasangan teknologi canggih kami dilakukan oleh musuh.”
Ia pun menyatakan ketidaksetujuannya dengan pernyataan menteri intelijen Iran.
Menteri mengatakan tidak ada infiltrasi atau kecurangan dalam pembunuhan kepala kantor politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran pada akhir Juli lalu.
“Sulit dipercaya bahwa lokasi spesifik Haniyeh bisa terungkap tanpa infiltrasi intelijen.”
Ia juga menyinggung serangan udara Israel yang menewaskan komandan Hizbullah Ibrahim Akil beberapa waktu lalu.
“Laporan ruang konferensi Ibrahim Akil adalah alasan sebenarnya peretasan itu.”
Dia membandingkan pembunuhan Akil dengan pembunuhan komandan Hizbullah sebelumnya. Hasil investigasi kecelakaan Raisi
Awal bulan ini, Iran merilis laporan akhir mengenai jatuhnya Raisi.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa cuaca buruk, termasuk kabut tebal, menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.
Panglima Angkatan Bersenjata Iran mengatakan bahwa sistem kendali teknis, elektronik, dan helikopter telah diverifikasi sepenuhnya.
Hasil penyelidikan memastikan seluruh prosedur dan tindakan selama penerbangan telah sesuai standar dan ketentuan.
Iran telah menampik kemungkinan meninggalkan landasan pacu, informasi yang salah mengenai rute dan gangguan eksternal sebagai alasan terjadinya kecelakaan.
Dikatakan juga bahwa pilot tidak melaporkan adanya masalah. Belakangan, tidak ada tanda-tanda serangan.
Dalam penerbangan itu Raisi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, yang kehilangan nyawanya.
(Berita Tribune/Februari)