Tribune News.com – Presiden Iran Masoud Pezheshkian mengutuk ledakan pager dan walkie-talkie Israel terhadap Lebanon.
Menurut Pezheskian, Israel jelas akan mendapat hukuman setimpal dari Lebanon.
Jadi Israel hanya perlu menunggu hukuman untuk menghancurkan mereka.
“Israel pasti akan dihukum secara adil,” kata Pezheskian seperti dikutip Al Mayadin.
Ledakan pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024) menewaskan 37 orang, sedangkan 287 orang luka berat dan lebih dari 2.900 orang luka-luka.
Pezheskian pun menyampaikan belasungkawa kepada masyarakat Lebanon.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan solidaritas kami yang terdalam kepada rakyat Lebanon yang terkasih atas kemartiran dan cederanya ribuan warga Lebanon akibat teror massal berbahaya yang dilakukan oleh rezim Zionis dengan meledakkan perangkat komunikasi tanpa diskriminasi antara masyarakat dan warga sipil lainnya”, Pezheskian dikatakan. melalui x.
Pemerintah Iran mengutuk ledakan tersebut dan berjanji untuk melanjutkan bantuan ke Lebanon.
“Iran mengutuk kejahatan keji terhadap warga Lebanon dan menegaskan kembali dukungannya terhadap pemerintah dan rakyat Lebanon,” katanya.
Dia juga meminta komunitas internasional untuk membantu Lebanon.
“Kami menyerukan organisasi internasional untuk mengambil tanggung jawab mereka,” tambahnya. Hal ini memalukan bagi negara-negara Barat yang mendukung kejahatan Israel
Pezheskian mengatakan Israel seharusnya malu atas apa yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Lebanon.
Hal ini menyinggung negara-negara Barat dan AS, yang terus mendukung Israel dalam serangan tanpa pandang bulu.
“Negara-negara Barat dan AS mendukung penuh kejahatan, pembunuhan dan pembunuhan tanpa pandang bulu yang dilakukan oleh rezim Zionis,” kata Pezheskian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ledakan tersebut seharusnya mempermalukan mereka.
Komentar tersebut muncul setelah serangan besar terhadap peralatan komunikasi di Lebanon. Komandan IRGC: Serangan terhadap Hizbullah akan dibalas dengan kehancuran Israel
Komandan Garda Revolusi Iran telah bersumpah untuk “menghancurkan” Israel setelah sebuah alat komunikasi meledak.
“Israel akan menghadapi respons besar-besaran dari poros perlawanan,” kata komandan IRGC Hossein Salami, seperti dikutip Al Jazeera.
Poros perlawanan yang dimaksud adalah kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran di Timur Tengah, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan Pasukan Mobilisasi Populer di Irak.
Menurut Salami, aksi teroris ini merupakan kegagalan Zionis.
“Tindakan teror seperti itu tidak diragukan lagi merupakan akibat dari frustrasi dan kegagalan rezim Zionis yang terus berlanjut,” jelas Salami.
Salami bersikeras bahwa Israel akan dihukum oleh poros perlawanan atas kejahatan keji ini.
“Mereka akan segera menghadapi respons besar-besaran dari poros perlawanan, dan kita akan melihat kehancuran rezim yang kriminal dan penuh darah ini,” kata Salami dalam pesannya kepada Nasrallah. Pager dan walkie-talkie meledak
Lebanon telah mengalami serangkaian ledakan perangkat komunikasi, termasuk pager dan walkie-talkie.
Gelombang pertama, pager Hizbullah meledak serentak pada Selasa (17/9/2024).
Ledakan terjadi pada pukul 16.45 waktu setempat.
Al Jazeera melaporkan ledakan tersebut berlangsung sekitar satu jam.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut adalah bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh grup tersebut, yang tampaknya telah dikontrak oleh eksportir.
Kemudian ledakan kedua terjadi keesokan harinya, tepatnya Rabu (18/9/2024).
Terjadi ledakan baru di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon.
Ledakan tersebut disebabkan oleh ledakan walkie-talkie dan perangkat surya secara bersamaan.
Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan perangkat walkie-talkie yang meledak pada hari Rabu adalah model tertutup.
Sebanyak 37 orang tewas dalam ledakan pager dan walkie-talkie.
Jumlah korban luka mencapai 2.900 orang, 287 di antaranya dalam kondisi serius.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang digunakan sebelum munculnya ponsel.
Perangkat menampilkan pesan teks singkat kepada pengguna, dikirimkan melalui telepon melalui operator pusat.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Masoud Pezeshkian dan artikel lain yang berhubungan dengan Lebanon