Presiden Abbas Sebut Hanya AS yang Dapat Hentikan Serangan Israel di Rafah

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (29/4/2024) mengatakan bahwa satu-satunya negara yang bisa menghentikan rencana Israel menyerang Rafah adalah Amerika Serikat.

“Kami menyerukan Amerika Serikat untuk meminta Israel tidak melakukan serangan Rafah. Amerika adalah satu-satunya negara yang dapat menghentikan Israel dari kejahatan ini,” kata Abbas pada pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, seperti dilansir Antara. dilansir dari Asharq Al-Aswat.

Selama berminggu-minggu, Israel telah mengancam akan menyerang Rafah.

Israel mengatakan serangan terhadap Rafah dimaksudkan untuk memusnahkan sisa pasukan Hamas di sana.

Sebelumnya, Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel mencoba meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk tidak menyerang kota di selatan itu.

Saat ini, Rafah milik Tentara Palestina tidak dapat diterima oleh lebih dari satu juta warga Israel yang telah melarikan diri selama berbulan-bulan di Gaza.

Abbas mengatakan Israel akan menyerang Rafah dalam beberapa hari mendatang.

“Apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan adalah Israel akan menyerang Rafah karena seluruh warga Palestina dari Gaza berkumpul di sana,” kata Abbas.

Menurutnya, serangan Israel ke Rafah saat ini akan menjadi bahaya terbesar bagi rakyat Palestina.

“Ini akan menjadi tragedi terbesar dalam sejarah rakyat Palestina,” tambahnya.

Kepala biara bersikeras bahwa dia tidak mengizinkan orang Palestina pergi ke Yordania dan Mesir.

Hal itu diungkapkan Abbas karena khawatir Israel akan memaksa warga Palestina ke Yordania dan Mesir.

Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Abbas juga mengatakan bahwa Israel sengaja menyerang Hamas pada 7 November guna melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza.

“Israel menggunakan serangan itu untuk membalas dendam dengan mengatakan secara keliru bahwa mereka akan membalas dendam terhadap Hamas,” kata Abbas seperti dikutip oleh Al Arabiya.

Abbas kembali menegaskan dirinya mengutuk keras serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang mengatasnamakan rakyat Palestina.

“Sejak 7 Oktober, kami mengutuk serangan ini,” katanya. 

Dalam peringatan migrasi massal hari ini, Abbas menegaskan tak ingin peristiwa Nakba terulang kembali.

“Kita tidak boleh mengulangi Nakba tahun 1948 dan 1967,” ujarnya. Perang antara Palestina dan Israel

Israel melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober 2024.

Kekerasan Israel ini menewaskan 34.400 warga Palestina.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Saat ini, 77.400 warga Palestina telah dirugikan akibat kekerasan Israel.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait konflik Presiden Abbas dan Presiden AS di Palestina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *