Dilansir reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum lama ini tanaman kecubung ramai diperbincangkan.
Bermula dari video beberapa warga Kalimantan yang pingsan. Penelanan tanaman kecubung diduga menjadi awal mula masalah.
Menurut pakar kesehatan masyarakat Dr. Ngabila Salama, menelan batu kecubung berpotensi menimbulkan bahaya.
Hal ini dapat menyebabkan halusinasi atau bahkan kerusakan otak.
Kerusakan otak akibat konsumsi batu kecubung bisa permanen jika dosisnya terlalu tinggi, kata Ngabila dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).
Penelanan batu kecubung bisa berakibat fatal jika menimbulkan halusinasi penglihatan (halusinasi) yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Senyawa dalam batu kecubung merangsang pikiran, menyebabkan halusinasi visual dan keracunan.
Senyawa tersebut antara lain atropin dan skopolamin.
Keduanya ditemukan pada buah dan akar.
Batu kecubung juga memiliki efek antikolinergik pada otak dan dapat meningkatkan detak jantung.
“Efek anestesi dan halusinasi bertahan selama beberapa hari, namun disorientasi, lupa, kejang, koma juga bisa terjadi, dan jika tertelan dalam jumlah yang sangat banyak, keracunannya bisa menjadi kronis,” jelas saya.
Pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat mengenai dampak berbahaya dari tanaman ini.
Masyarakat diimbau untuk tidak lagi mengkonsumsi atau mencampur (menelan) obat apapun tanpa petunjuk jelas dari dokter oriental terdekat.