TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan partainya akan memastikan HUT ke-80 Republik Indonesia kembali digelar di ibu kota nusantara, Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan Prabowo di IKN pada Sabtu (18/8/2024).
Insya Allah kami akan kesini lagi, kata Menhan.
Namun, Prabowo belum memikirkan mekanisme upacara kemerdekaan tahun depan.
Apakah akan digelar di dua lokasi seperti tahun ini yakni Jakarta dan IKN, ataukah akan dipusatkan di satu lokasi saja?
“Nanti kita lihat, tapi inti upacaranya di sini,” ujarnya. Gaun Jokowi dan Prabowo saat Penurunan Bendera
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Kalimantan Selatan saat memimpin upacara penurunan bendera merah putih dalam rangka HUT RI ke-79 di Gedung Negara IKN, Sabtu sore.
Warna baju adat yang dikenakan Jokowi tampak merah.
Beberapa potong kemudian menampilkan motif khas Kalimantan Selatan dan aksesoris emas.
Ibu Negara Iriana Jokowi juga terlihat mengenakan pakaian adat serupa.
Sedangkan Prabowo Subianto mengenakan bescap berwarna abu-abu.
Sementara itu, Wakil Presiden Maruf Amin dan Wakil Presiden Jibran Rakabuming menghadiri upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta.
Maruf Amin dan Jibron terlihat mengenakan setelan formal jaket berwarna gelap.
Perlu diingat, saat upacara pengibaran bendera pada Sabtu pagi, Jokowi mengenakan pakaian adat Kustinian yang berasal dari kerajaan Kutaikartanegara. Makna Pakaian Adat Jokowi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat saat upacara penurunan bendera di IKN (17/8/2024) di Banjar, Kalimantan Selatan. (Tangkapan Layar/Sekretariat Presiden YouTube)
Pakaian adat yang dikenakan Jokowi saat upacara penurunan bendera disebut Bamar Galung Pancar Matahari.
Pakaian adat asal Banjar Kalimantan Selatan ini sering digunakan untuk acara pernikahan, acara adat, atau festival budaya.
Pakaian tradisional ini dimaksudkan untuk bersinar seperti matahari.
Saat ini pakaian Bamar Galung Pancar Matahari masih sering dikenakan oleh masyarakat Banjar Kalimantan Selatan pada acara-acara tertentu.
Pakaiannya biasanya terbuat dari beludru dan memiliki manik-manik serta simbol naga atau palem yang biasa.
Tanda naga melambangkan kekuatan, kebaikan dan kesuksesan.
Sedangkan mahkota kepalanya terbuat dari logam emas, dan dua ekor naga sedang berebut mustika berjuluk Amar.
Kumpulan bunga cerah, mawar merah dan melati, simbol kesucian.
Sedangkan desain kepala belakang menggunakan halifah. Terbuat dari pucuk kelapa muda yang melambangkan kehidupan baru.
(Tribunnews.com/Deni/Ibriza)