TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menurunkan kasus tuberkulosis di Indonesia sebesar 50 persen dalam lima tahun ke depan.
Salah satunya adalah menemukan vaksin TBC yang saat ini sedang dikembangkan oleh produsen terkemuka dunia.
“Presiden telah memberi saya kepercayaan untuk mempercepat respons kita guna mengurangi kasus TBC sebesar 50 persen dalam waktu lima tahun.” Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Menkes RI) baru-baru ini berbicara pada konferensi nasional vaksinasi TBC di Bali.
Menteri Kesehatan Budi mengatakan lebih dari satu juta orang meninggal karena tuberkulosis di seluruh dunia setiap tahunnya.
“Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kematian akibat TBC jauh melebihi jumlah kematian akibat Covid-19. Dengan tersedianya vaksin TBC baru, ini adalah peluang penting untuk memperkuat upaya kami dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujarnya. Menteri Kesehatan.
Vaksin TBC baru juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi beban TBC di Indonesia dan dunia. Oleh karena itu, Indonesia berpartisipasi dalam uji coba fase 3 untuk mengembangkan vaksin tuberkulosis yang disebut M72/AS01E.
General Manager Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalusia mengatakan Indonesia bangga dapat berpartisipasi aktif dalam uji klinis fase 3 kandidat vaksin M72/AS01E, yang dapat menjadi langkah maju penting dalam upaya pengendalian TBC global.
“Dengan mendukung pengembangan vaksin yang menjanjikan ini, kami mengambil langkah penting untuk melindungi komunitas kami dan membantu memajukan solusi yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.” Keikutsertaan dalam uji klinis ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mengurangi beban. Kami berkontribusi terhadap inovasi yang membawa kita lebih dekat dalam memerangi TBC dan penyakit ini.” kata Rizka.
Laporan TBC Global tahun 2024 menegaskan bahwa kejadian dan tingkat infeksi tertinggi terjadi pada orang dewasa dan remaja.
Vaksin TBC untuk remaja dan orang dewasa telah terbukti mencegah antara 37 juta hingga 76 juta kasus penyakit ini, dan menyelamatkan 4,6 hingga 8,5 juta nyawa di seluruh dunia pada tahun 2050.
Pada bayi, Vaksin yang ditingkatkan dengan efektivitas 80 persen dapat mencegah 5,8 juta hingga 18,8 juta kasus dan menyelamatkan 0,8 hingga 2,6 juta nyawa pada periode yang sama.
Temuan ini menunjukkan bahwa vaksin untuk remaja dan orang dewasa lebih efektif dibandingkan vaksin untuk anak-anak, sehingga dapat mengurangi jumlah kasus dan kematian TBC secara signifikan.
Berdasarkan Global TB Report tahun 2023, beban kasus baru TBC di Indonesia meningkat dari semula 969.000 kasus menjadi 1.060.000 kasus atau 385 kasus per 100.000 penduduk (10 persen) dan angka kematian sebesar 134.000 atau 49 kasus per 100.000 penduduk.