Prabowo-Gibran Siapkan Pembentukan Kementerian Perumahan, Ini Bocorannya dari Dewan Pakar TKN

Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Kelompok Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Panangian Simangkalit, mengatakan Kementerian Perumahan Rakyat sedang mempersiapkan pemerintahan berikutnya.

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertanggung jawab di bidang perumahan.

Sejak tahun 2014, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat digabung.

Nantinya, pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, DPR khususnya akan kembali memiliki kementerian sendiri.

Panangian mengatakan TKN sedang mempersiapkan dan menyusun struktur Kementerian Perumahan Rakyat.

“Kementerian Perumahan sedang mempersiapkan. Kita sedang membuat strukturnya. Mudah-mudahan begitu,” ujarnya dalam diskusi dengan topik “Mari kita implementasikan ide pembentukan dana abadi perumahan untuk rakyat kita”. Kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024).

Menurut Panangian, selama 10 tahun terakhir, pengembang perumahan seolah kehilangan “inti” seiring dileburnya Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum ke dalam PUPR.

Sejumlah asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Perumahan Indonesia (APINDO) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (APERSI) juga merasakan hal serupa.

Apindo datang, Apersi datang, karena 10 tahun terakhir mereka tidak berani bicara, kata Panangian.

“Mereka merasa seperti anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Begitu pula dengan pengembang yang melakukan IPO,” lanjutnya.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari kelompok pakar TKN Prabowo-Gibran, ia mendukung suara para pengembang dan asosiasi tersebut.

Panangian berharap struktur Kementerian Perumahan Rakyat segera rampung dan program Prabowo membangun tiga juta rumah bisa terlaksana.

Sebelumnya, Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani menilai Indonesia membutuhkan kementerian yang fokus di bidang real estate.

Saat ini, bangunan dan perumahan berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Ada beberapa usulan. Misalnya kita belum punya kementerian yang fokus di bidang properti. Perumahannya belum ada. Jadi masuk dalam PUPR,” kata Shinta kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/5/2024). .

Menurut Shinta, perlu adanya kementerian baru di bidang perumahan karena PUPR lebih fokus pada infrastruktur.

Oleh karena itu, kementerian yang diusulkannya diharapkan mampu menangani masalah properti dan hal-hal terkait lainnya.

“Kalau di PUPR lebih ke persoalan infrastruktur, makanya kita berharap ada menteri khusus perumahan, properti, real estate, dan lain-lain,” kata Shinta.

Ia menambahkan, jika memungkinkan, Kementerian Perumahan Rakyat juga akan mengatasi masalah urbanisasi.

“Perlu juga memperhatikan pemekaran kota. Oleh karena itu, diusulkan untuk menggabungkan properti dan urbanisasi menjadi satu kementerian,” pungkas Shinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *