TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat.
Sesampainya di Istana Kepresidenan Kremlin, Prabowo langsung disambut Putin di lobi.
Putin didampingi sejumlah bawahannya, antara lain: Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov; Wakil Perdana Menteri Denis Manturov; dan Yuri Ushakov, penasihat Presiden bidang hubungan luar negeri.
Topik apa yang dibahas pada pertemuan tersebut? Diskusikan energi nuklir
Menurut Sputnik, Prabowo tertarik mengembangkan tenaga nuklir sebagai bentuk ketahanan energi Indonesia.
Ia mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu program prioritasnya setelah ia resmi menjabat sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
“Di bidang energi nuklir, saya membahas kemungkinan kerja sama kita di bidang reaktor modular dan reaktor utama (konstruksi) dengan beberapa lembaga terkait (di Rusia – red.),” ujarnya kepada Putin.
Namun Putin tak serta merta menanggapi keinginan Prabowo tersebut.
Sebab, menurut kabar, akan ada acara sarapan pagi tertutup yang kemungkinan digelar pada Kamis (1/8/2024) waktu setempat. Memuji persahabatan Indonesia-Rusia dan membahas kerja sama kedua negara
Sementara itu, di hadapan Prabowo, Putin memuji persahabatan jangka panjang antara Indonesia dan Rusia.
“Rusia dan Indonesia memiliki hubungan yang panjang dan bersahabat selama beberapa dekade.
Selain itu, ia memuji Prabowo yang memiliki hubungan baik dengan Rusia sebagai Menteri Pertahanan dan aktivis politik Indonesia.
Putin mengapresiasi hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Indonesia saat ini yang berjalan baik di tengah perjuangan dunia melawan pandemi Covid-19.
Saya berharap situasinya tidak berubah, kata Putin.
Selain itu, Putin berharap dapat mencapai kesepakatan zona perdagangan bebas antara Organisasi Kerja Sama Ekonomi Eurasia dan Indonesia.
Menurut Putin, hal ini penting bagi perkembangan perdagangan dan perekonomian kedua negara.
Selain itu, Rusia akan meningkatkan ekspor produk pertanian ke Indonesia dan investasi di bidang energi dan infrastruktur.
“Kami melanjutkan kerja sama di bidang kemanusiaan. Kami secara tradisional melatih siswa Indonesia,” katanya.
Menanggapi Putin, Prabowo ingin menyekolahkan putra-putri terbaik Tanah Air ke Rusia untuk belajar kedokteran dan teknik.
Sebab, menurutnya Indonesia masih kekurangan 160.000 orang. dokter.
“Kalau bisa, kami ingin menyekolahkan putra-putri kami ke universitas-universitas Rusia untuk melanjutkan pendidikan tinggi, khususnya di bidang kedokteran dan teknik, dan saya berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk program beasiswa,” kata Prabowo.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)