Laporan jurnalis Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto juga tak banyak berkomentar terkait Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang kontroversial.
Prabowo mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu baru mencari solusi terbaik.
“Kami akan mengkaji dan mencari solusi terbaik,” kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh, Syed Iqbal, mengatakan tidak ada yang bisa menjamin iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar 3 persen yang berasal dari pemotongan gaji buruh tidak korup.
Pengumuman itu disampaikan Iqbal pada Kamis (6/6/2024) saat aksi unjuk rasa menolak kebijakan tapera yang dilakukan seksi buruh di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
Iqbal menjelaskan, ada beberapa contoh uang rakyat yang dikelola pemerintah dan memang menjadi lahan korupsi multipihak.
“Azabri korupsinya besar, Taspen korupsinya besar, dijalankan menteri yang membawahinya, buktinya korup,” kata Syed Iqbal.
Syed Iqbal juga mengatakan, karena itu, masyarakat sipil, khususnya buruh, menegaskan tidak mau menerima jika pungutan dari gaji buruh pada akhirnya akan dikorupsi oleh sejumlah pihak.
Ia mengatakan saat ini belum ada yang bisa memastikan bahwa penyebabnya bukan korupsi uang.
“Kami masyarakat sipil khususnya kaum buruh tidak ingin uang ini dikorupsi, tidak ada jaminan uang ini akan dikorupsi. Kami mohon sekali lagi, kami yakin sekali lagi Presiden Jokowi akan membatalkan PP nomor 21 tahun 2024 tentang Tapera ,” dia berkata. selesai.