PPATK Diminta Ungkap Nama 80-an Anggota DPR RI yang Terlibat Judi Online ke MKD

Laporan reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden MPR RI dan anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), meminta Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Perekonomian (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebutkan nama. dari 80 anggota DPR RI yang terlibat perjudian online kepada Dewan Kehormatan (MKD) DPR RI.

Hal itu, kata dia, penting dilakukan agar pihak MKD bisa secepatnya dihukum dan mereka yang terbukti bersalah dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan undang-undang tersebut harus diberhentikan.

“Jadi sebaiknya PPATK segera melaporkan nama-nama yang diduga bermasalah itu ke MKD DPR RI, agar MKD bisa segera menindaklanjutinya. Yang terbukti salah akan dilepas, namun anggota DPR yang tidak memaksa sebaiknya tidak melakukan hal tersebut. salah,” kata HNW dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/6/2024).

Pernyataan HNW tersebut juga mendukung upaya MKD RI yang secara terbuka menyatakan akan membantu anggota DPR RI untuk mengikuti perjudian online.

Hal itu terungkap dalam rapat antara PPATK dengan Komisi III DPR RI, terlihat ada sekitar 1.000 anggota legislatif tingkat DPR-DPRD Provinsi terlibat dalam perilaku ilegal perjudian online.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 80 orang di antaranya merupakan anggota DPR RI.

“Dan jika DPR RI menghapus lembaga negaranya dari perjudian online, maka seluruh lembaga negara baik eksekutif maupun yudikatif juga harus melakukannya secara bersamaan, untuk berkontribusi menyelamatkan Indonesia dari krisis perjudian online,” kata HNW.

Lebih lanjut, HNW juga mengingatkan Satgas Prioritas Online yang dibentuk pemerintah dan dipimpin oleh Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto untuk mengambil tindakan segera dan sinergis.

Ia menilai, gugus tugas harus bekerja lebih keras untuk mematikan semua pihak yang terlibat dalam game online tersebut, dibandingkan mengedepankan pencegahan yang tidak menimbulkan efek preventif.

“Tugas kekuasaan harus bekerja lebih cepat dan konkrit. Permasalahan perjudian online ini dikatakan tidak hanya berdampak pada anggota DPR/DPRD, namun juga merambah pada profesi lain di eksekutif, yudikatif, bahkan kepolisian. ” dia berkata.

Terakhir, menurut HNW, tindakan tegas terhadap kelompok yang seharusnya menjadi teladan, seperti pejabat pemerintah termasuk anggota DPR/DPRD, lembaga eksekutif, hakim, termasuk otoritas pajak internet, harus menjadi hal yang penting.

Pasalnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat perjudian online menyasar 80 ribu anak di bawah 10 tahun, dan sekitar 400 ribu anak muda berusia 10-20 tahun juga telah terpapar perjudian online.

“Agar Indonesia aman dari krisis perjudian online, sehingga surplus dunia adalah surplus kemanusiaan emas yang positif, bukan yang khawatir dengan aura negatif karena ‘dibiarkan’ menjadi korban atau korban dari perjudian online. head game internet,” tutupnya.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Dunia Usaha (PPATK) menemukan 1.000 anggota DPR dan DPRD terlibat perjudian online jangka panjang. Kami yakin bahwa temuan tersebut valid.

Wakil Ketua Komisi III Partai PAN Pangeran Khairul Saleh membenarkan temuan PPATK. Total ada 82 anggota DPR RI yang diakui game online.

“82 anggota DPR RI terlibat judol. Nanti PPATK akan memberitahukan mungkin dalam beberapa hari ke depan siapa yang diduga ke Komisi III atau ke MKD,” kata Pangeran di kantor DPP PAN. Jalan Buncit Raya, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Ia pun membenarkan, 82 anggota DPR yang diduga terlibat perjudian online merupakan anggota aktif. Namun masa jabatan mereka berakhir pada Oktober 2024.

“Anggota dewan sedang bekerja. Oktober akan berakhir,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pangeran mengatakan, nama seluruh anggota DPR yang terlibat perjudian online nantinya akan didalami oleh MKD DPR RI.

“MKD akan memproses 82 orang yang terlibat. Kalau MKD berfungsi, bisa dibawa ke PPATK sendiri atau menunggu PPATK melapor ke MKD atau ke Komisi III. Yang jelas MKD akan siap,” ujarnya.

Di sisi lain, sangat disayangkan masih ada anggota DPR RI yang terlibat perjudian online. Faktanya, praktik ini merupakan penyakit masyarakat.

“Perjudian ini penyakit masyarakat yang penting. Tapi kalau melibatkan dewan, itu keterlaluan,” tutupnya.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dikabarkan menemukan lebih dari 1.000 anggota DPR dan DPRD terlibat dalam permainan judi online.

“Apakah legislator pusat dan daerah? Ya, kami temukan jumlahnya lebih dari 1.000 orang,” kata Ivan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, meminta Habiburokhman Ivan melaporkan kepada Dewan Kehormatan (MKD) anggota yang terlibat perjudian online.

“Saya masih anggota MKD, kami hanya meminta bantuan untuk diberikan kepada MKD agar kami tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya,” kata Habiburokhman.

Menanggapi hal tersebut, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, PPATK akan mengirimkan surat ke DPR mengenai anggota yang terdampak.

“Iya, nanti kita kirim surat. Jadi dari DPR-DPRD dan Sekjennya ada lebih dari 1.000 orang,” ujarnya.

Ivan mengatakan, kelompoknya menemukan lebih dari 63.000 transaksi dilakukan oleh anggota DPR dan DPRD.

Dan jumlahnya hampir 25 miliar rupiah masing-masing, dengan transaksi antara mereka ratusan hingga miliaran, hingga satu orang yang punya beberapa miliar, ”ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *