Laporan jurnalis Tribunnevs.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin mengungkapkan potensi zakat di Indonesia sangat besar, yakni mencapai lebih dari Rp 400 triliun.
Namun Kamarudin mengungkapkan, zakat yang terkumpul hanya Rp 31 triliun.
Kesenjangan yang sangat besar ini menjadi tanggung jawab kita semua, khususnya BAZNASA dan LAZ.
“Tentu saja tantangan ini harus dijawab dengan pengelolaan ZIS yang baik dan berkualitas. Dengan pengelolaan yang baik, Insya Allah juga akan meningkatkan angka penghimpunan ZIS,” kata Kamarudin dalam keterangan tertulis, Rabu (24 Juli 2024).
Hal itu diungkapkan Kamarudin saat memberikan izin kepada Baitul Maal BRILian atau IBM BRILian Foundation untuk beroperasi sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZ) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia no. 458 dari tahun 2024.
Kamarudin mengingatkan pentingnya kerja sama dan kerjasama Kementerian Agama, BAZNAS dan LAZ agar kedepannya dapat memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat.
Saya berharap kepemimpinan ZIS kita bisa mencapai lebih dari Rp 100 triliun di tahun-tahun mendatang,” kata Kamarudin.
Baitul Maal BRILIaN atau IBM BRILiaN Foundation telah mendapatkan kembali izin beroperasi sebagai lembaga Amil Zakat (LAZ) berskala nasional berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia no. 458 dari tahun 2024.
Pada kesempatan tersebut, SK LAZNAS IBM BRILIAN diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin kepada Deputy CEO Bank PT Rakiat Indonesia (Persero), Tbk Catur Budi Harto serta dewan penasihat IBM BRILiaN, pada hari Rabu, 24 Juli 2024, di Auditorium BRILiaN Center, Jakarta Pusat.
Pembaharuan izin pengoperasian ini merupakan wujud komitmen IBM BRILiaN dalam mengelola aset komunitas ZIS sesuai dengan ketentuan Syariah dan ketentuan regulator terkait.
Ketua Direksi IBM BRILiaN Dadang Permana memaparkan laporan kinerja IBM BRILiaN, salah satunya kinerja laporan keuangan tahun 2023 dimana IBM BRILiaN memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (VTP).
Dewan Riset Syariah IBM BRILiaN, Prof. Ph.D. dr. KH. M. Amin Suma, BA., SH., M.A., MM, mengatakan selama ini pihaknya berpegang teguh pada prinsip Aman Siar’i, Aman Aturan dan Aman untuk NKRI.
Sementara itu, Catur Budi Harto berharap kolaborasi dan kerja sama yang telah terjalin dapat dikembangkan guna meningkatkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan ZIS.
“Selama 23 tahun beroperasi, kami mengedepankan praktik pengelolaan yang bersifat tata kelola perusahaan yang baik dan mematuhi peraturan terkait, termasuk perolehan izin beroperasi sebagai Lembaga Amil Zakat melalui Kementerian Agama Republik Indonesia,” tutup Budi Harto.