Dilansir reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Potensi produk makanan dan minuman olahan kakao atau coklat, kopi, teh, buah dan susu (Mamin) terbuka untuk tumbuh tergantung perkembangan pasar.
Kementerian Perindustrian mendorong pengusaha untuk memasuki pasar ini dengan menawarkan produk khas Indonesia ke pasar dan konsumen global.
Indonesia harus mengembangkan potensi tersebut melalui industri pengolahan dalam negeri melalui nilai tambah yang berorientasi ekspor.
Yang dimaksud dengan “profesional” adalah produk dengan kualitas terbaik, yang dapat diukur berdasarkan parameter tertentu seperti bau dan rasa, dan tentunya diproses sesuai standar dan kondisi tertentu.
Standar kualitas yang tinggi menciptakan siklus produk berkualitas yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani hingga pemasok bahan baku, distributor, roaster, barista, dan konsumen akhir, yang saling menjaga kualitas produk di setiap tahapannya.
“Salah satu upaya percepatan konsumsi produk tersebut adalah dengan menawarkan produk customized kepada masyarakat. Kegiatan tersebut dapat menstimulasi tingkat konsumsi dan permintaan masyarakat terhadap produk-produk premium,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka pameran dan usaha bisnis kopi, teh, kakao, buah-buahan, dan olahan susu bertema khas Indonesia di Jakarta, Selasa. /05/2024).
Ajang bisnis dan pameran ini diadakan untuk menampilkan kemampuan industri nasional dan memperkenalkan produk-produk khas Indonesia kepada pasar dan calon konsumen.
Selain itu, acara ini bertujuan untuk membangkitkan minat masyarakat luas, termasuk pemangku kepentingan terkait, untuk meningkatkan konsumen dan permintaan.
Menperin, dalam tren global kita melihat adanya peningkatan pada tahap konsumsi, dimana konsep produk berkualitas lebih ditekankan dan diolah secara terus menerus dengan teknologi terkini.
Misalnya saja pada Specialty Coffee Exhibition (SCE) yang diadakan di Amerika Serikat pada bulan April 2024, lebih dari 12 pelaku industri kopi spesialti Indonesia berpartisipasi untuk mempresentasikan produknya kepada mitra dari berbagai negara yang memiliki potensi perdagangan AS. $27,1 juta,” katanya.
Menperin berharap setelah terselenggaranya business pairing dan pameran ini, semakin terjalin kerja sama antara pelaku industri produk khas Indonesia dengan pelaku pengguna komersial seperti hotel, restoran, dan retailer internasional, sehingga produk khas Indonesia dapat bermerek. semakin mengglobal.