BERITA TRIBUN.
Selain wilayah lain di Tanah Air, penyaluran bansos juga terjadi di Kota Mataram, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat.
Bantuan sosial PKH dan pembagian sembako dilakukan di Kantor Pos KKU Mataram. Berbagai prosedur diterapkan oleh pengawasnya untuk memastikan distribusi prosedur sosial berjalan tertib dan aman.
Salah satu prosedur yang ditentukan adalah verifikasi dokumen identitas (KTP) keluarga penerima manfaat. Dokumen yang ditunjukkan adalah kartu penduduk (KTP) asli dan kartu keluarga (KK) asli milik KPM. Setelahnya, KPM bisa mendapatkan bantuan sembako dan bantuan sosial PKH.
Wakil Direktur KKU Mataram Edhi Mulyo Utomo menjelaskan, jika tidak ada CPM atau ada kendala di kantor pos, maka pengumpulan dana bansos bisa dilakukan. Namun ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu. penerima harus merupakan bagian dari keluarga dan berada dalam daftar KK yang sama dengan CPM.
“Bisa memperkenalkan anggota keluarga di rumah. Misalnya istri atau anak. Yang penting punya satu KK (Kartu Keluarga). Syaratnya apa? Harus membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) asli penerima. Lalu , KTP dan KK asli penerima “Semuanya harus asli karena dokumennya akan kami foto,” kata Edhi Mulo Utomo, Wakil Direktur KKU CPM, lebih memilih menerima bantuan sosial dalam bentuk uang tunai.
CPM mendukung penyaluran bantuan dan perbekalan PKH di Mataram. Salah satunya adalah CPM dari Subak Kecamatan Ampenan.
Ia mengatakan, dukungan ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Termasuk anak-anak yang bersekolah.
“Saya mendapat Rp 500 ribu dari program PKR. Uang ini sangat berguna dan bisa digunakan untuk membayar biaya sekolah anak-anak saya,” kata Subak.
Subak berharap pemerintah terus melanjutkan dukungan ini. Namun dia juga ingin dukungan itu disalurkan dalam bentuk tiket.
“Saya berharap program bantuan ini berjalan baik dan jumlahnya bisa bertambah. Bantuan juga bisa tepat sasaran dan tidak disalurkan kepada mereka yang bisa,” ujarnya.
CPM Desa Bintaro Mataram, Dia Diani juga memaparkan manfaat bansos PKH. Uang bantuan yang diterimanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga membiayai pendidikan anak-anak.
“Saya mendapat bansos PKH sebesar Rp 975 ribu. Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk kebutuhan sekolah anak-anak,” kata Dia Diani.
Saat ditanya apakah ia ingin menerima bantuan berupa uang atau barang, ia menjawab, “Uang karena bisa menutupi tagihan anak-anak.”