Portal OECD Resmi Diluncurkan, Menko Airlangga Ungkap Manfaatnya

Laporan reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Eksekutif Tim Nasional Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Airlangga Hartarto meluncurkan portal OECD pada Kamis (3/10/2024).

Peluncuran portal ini sejalan dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Tim Nasional OECD. Upacara ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron.

“Ini baru saja diluncurkan sehubungan dengan program dimulainya proses partisipasi dari OECD. Dan ini sejalan dengan Perpres Nomor 17 Tahun 2024 tentang tim nasional OECD,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan Tim Nasional OECD terdiri dari 64 Kementerian dan Lembaga sedang dalam proses penyusunan memorandum awal pada Desember 2024.

“Nah, tim nasional ini akan bekerja sama dengan 26 komite OECD dengan 243 standar atau instrumen. Dan tentunya beberapa hal penting dalam peluncuran ini adalah pengenalan informasi partisipasi OECD yang menggunakan platform INA yaitu INA OECD, jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan platform ini bertujuan untuk memfasilitasi transparansi, proses kerja, mempercepat waktu dan akses menggunakan platform digital dalam proses OECD. Bahkan diakuinya, Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan proses semacam ini. 

Jadi OECD nanti lihat bagaimana atau bagaimana pembelajarannya agar akses digital ini bisa efektif dan efisien. Oleh karena itu, ini pekerjaan yang panjang. Beda negara sudah bekerja selama 3 tahun dan itu adalah proses dari Indonesia yang pertama di ASEAN. negara untuk mendaftar dan proses partisipasi diterima,” katanya.

Airlangga berharap proses awal ini terus berlanjut dengan motivasi memperkuat perekonomian nasional. Sehingga Indonesia memiliki standar yang setara dengan negara-negara yang pendapatan per kapitanya melebihi 20.000 dolar Amerika Serikat (AS). 

“Dan diharapkan ini menjadi salah satu tolok ukur kita untuk mencapainya sebelum tahun 2045,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *