Kementerian Pertahanan Iran mengatakan Poros Perlawanan meminta maaf kepada Israel atas serangan di Gaza.
Menteri Iran mengatakan bahwa poros perlawanan harus meminta maaf kepada Israel atas serangan terus menerus di Gaza.
Pernyataan ini disampaikan seorang pejabat senior Iran dalam pertemuan dengan pemimpin biro politik Hamas di Qatar.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Baghi Kani bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Qatar pada tanggal 20 Juni, di mana mereka membahas upaya militer saat ini.
Pemberontak Kane mengatakan kelompok oposisi harus menggunakan kekuatan mereka untuk membuat Israel membayar kekerasan terhadap warga Palestina di Gaza.
Pejabat Iran mengatakan bahwa perlu menggunakan semua kekuatan untuk merusak kemarahan dan kejahatan Zionis.
Dia mengatakan bahwa hal ini tidak boleh terbatas pada sayap militer yang memerangi pasukan Israel di negara tersebut tetapi merupakan tanggung jawab kepemimpinan politik.
Menteri Iran mengatakan bahwa pihak oposisi harus berhadapan di bidang hukum dan politik serta diplomasi publik.
Dia memuji stabilitas rakyat Palestina dan perlawanan Palestina serta menyoroti upaya politik Iran untuk lebih mendukung kekuatan anti-Iran.
Haniyeh memuji dukungan Iran dan berterima kasih kepada Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ali Khamenei dan rakyat atas persatuan mereka.
Pemimpin Hamas juga menekankan posisi gerakannya sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan pidato Presiden Joe Biden mengenai syarat perdamaian.
Hingga saat ini, upaya perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dipimpin oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat gagal mencapai kesepakatan mengenai solusi permanen pembebasan tahanan Israel.
Dalam pertemuan tersebut, Haniyeh berterima kasih kepada kelompok pendukung di Lebanon, Yaman dan Irak atas “hasil positif” dalam situasi Palestina.
Dia memuji pernyataan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Rabu yang menegaskan kembali tujuan kuat oposisi untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
Haniyeh dan Baghi Kani menekankan pentingnya persatuan di dunia Islam untuk menghentikan pembantaian tersebut dan memberikan dukungan yang memadai kepada warga Palestina di wilayah yang terkepung.
(Sumber: Buaian)