Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang

TRIBUNNEWS.COM – Kumpulan berita populer Tribunnews dari saluran internasional dirangkum di sini.

Pemimpin kelompok pemberontak Suriah yang berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad, Abu Mohammad al-Julani telah menyampaikan pidato kemenangan.

Terkait perang lainnya di Eropa, Pentagon menyebut Rusia mengeluarkan dana sebesar Rp3 triliun untuk perang ini.

Di sisi lain, Amerika Serikat memberikan bantuan sekitar 2,9 triliun ke Ukraina.

Untuk lebih jelasnya berikut berita internasional 24 jam terakhir. 1. Pidato kemenangan Al-Julani dari Masjid Bani Umayyah di Damaskus berisi pesan kepada Iran, Amerika Serikat dan Israel, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

Dari seorang pejuang muda al-Qaeda hingga pemimpin pemberontak Suriah yang toleran terhadap sekte dua dekade lalu, Abu Mohammad al-Julani punya banyak waktu untuk merencanakan dan menyempurnakan narasinya.

Tidak mengherankan jika Al-Julan memilih Masjid Umayyah di Damaskus, bukan sebagai studio televisi atau istana presiden, melainkan sebagai tempat yang memiliki makna keagamaan yang besar, berusia 1.300 tahun dan salah satu masjid paling kuno di dunia. Setelah rezim Bashar al-Assad digulingkan, ia menyampaikan pidato kemenangan.

“Pidato Al-Julani adalah sebuah pesan. Itu adalah pesan kepada semua orang yang membawanya ke kekuasaan, yang mendorong para pejuang Hay’at Tahrir al-Sham dengan kecepatan luar biasa untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad di Suriah,” kata Khaberni. . dikatakan dalam laporan itu. Melansir CNN, Senin (12/9/2024).

Baca selengkapnya >>> 2. Mengapa Bashar al-Assad jatuh begitu cepat? Kemana perginya bantuan militer Iran selama jatuhnya ibu kota Damaskus?

Runtuhnya kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah tentu saja menjadi pukulan berat bagi Teheran.

Jatuhnya Assad tentu akan melemahkan “poros perlawanan” yang dilancarkan Iran untuk melawan Amerika, Israel, dan sekutunya di Timur Tengah.

Jatuhnya Suriah juga bisa berarti hilangnya sarana yang digunakan Iran untuk mendistribusikan senjata kepada Hizbullah di Lebanon. Mungkin juga Hamas di Gaza.

Selama empat dekade terakhir, Iran telah mencurahkan pemikiran militer terbaiknya, miliaran dolar dan persenjataan canggihnya untuk sebuah proyek besar yang bertujuan melawan kekuatan Amerika dan Israel di Timur Tengah, yang disebut sebagai “poros perlawanan”.

Namun di sisi lain, jatuhnya Assad menyisakan banyak pertanyaan, terutama mengenai dukungan Iran dan Rusia dalam mempertahankan sekutu tradisionalnya.

Dimana Iran Mengapa Damaskus jatuh begitu cepat?

Arya, seorang aktivis media sosial asal Iran yang “prihatin” terhadap isu-isu Timur Tengah, memberikan analisis yang berbeda mengenai kejatuhan Damaskus dengan cepat dibandingkan para analis Barat.

Baca selengkapnya >>> 3. Pentagon Sebut Rusia Habiskan 3.000 Ton untuk Perang, Tapi AS Beri Ukraina 2.902 Ton

Amerika Serikat mengatakan Rusia menghabiskan $200 miliar, atau $3 triliun, untuk perangnya melawan Ukraina.

Di sisi lain, Amerika Serikat sendiri membantu Kiev sebesar $183 miliar, atau 2,902 triliun rubel, dalam perjuangannya melawan Moskow.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Rusia telah menghabiskan banyak uang untuk mengendalikan negara tetangganya, Ukraina.

Angka tersebut belum termasuk tambahan bantuan yang terus mengalir ke Kyiv, maupun bantuan dari sekutu Barat yang juga tidak sedikit.

“Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita setidaknya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menghabiskan lebih dari $200 miliar,” kata kepala Pentagon, dikutip dari Kyiv Independent. (9/12/2024).

Baca selengkapnya >>> 4. F-35 dan F-22 Stealth Amerika Tak Lagi Jadi Ancaman Serius, Rusia Klaim Punya Rudal Pembunuh

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya sangat bangga dengan pesawat tempur F-35, yang dianggap sebagai pesawat yang mampu memindai langit tanpa terdeteksi.

Dilengkapi dengan teknologi siluman, pesawat ini kini menjadi pesawat tempur banyak sekutu Amerika.

Bahkan Negeri Paman Sam punya satu lagi jet tempur F-22 yang tak akan dijual ke negara lain.

Dikutip Bulgariamilitary.com, Rusia mengatakan tidak akan lagi menggunakan teknologi siluman untuk “membunuh” dua jet tempur yang sangat mahal.

Menurut beberapa media, Angkatan Udara AS mengklaim pesawat tempur F-35 Lightning II merupakan pesawat tempur generasi kelima milik Angkatan Udara AS dengan kemampuan menengah.

Pesawat tempur ini menawarkan kemampuan siluman yang kuat, komputasi canggih, beragam senjata, serta sensor dan sistem misi jarak jauh beresolusi tinggi.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *