Populer Internasional: Perlawanan Islam di Irak Tembak Rudal ke Israel – Perang Kota di Chasov Yar

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita Tribunnews dari saluran internasional dapat dilihat di sini.

Kelompok bersenjata “Perlawanan Islam” di Irak melancarkan serangan rudal ke Israel dan menargetkan kota Tel Aviv.

Sementara itu, militer Rusia merebut pangkalan militer di dekat bandara Niger, dan 1.000 tentara Amerika mundur.

Sedangkan untuk perang Rusia-Ukraina, perang masih berlangsung dan pusatnya berada di kota Chasov Yar.

Untuk selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir. 1. Perlawanan Islam di Irak menargetkan kota Tel Aviv dengan rudal jelajah ke arah Israel.

Sebuah sumber di kelompok tersebut mengatakan bahwa Kelompok Perlawanan Islam, yang merupakan bagian dari milisi Irak, menyerang sasaran di Israel dengan rudal jelajah.

Sumber ini mengutip pernyataan Al Arabiya: (Mereka) melakukan beberapa kali serangan terhadap Israel menggunakan rudal jelajah pada Kamis (2/5/2024).

Sumber itu menambahkan, serangan itu dilakukan dengan rudal jelajah Arghoub.

Serangan ini merupakan pertama kalinya kota Tel Aviv menjadi sasaran Kelompok Perlawanan Islam Irak.

Perlawanan Islam di Irak mengklaim bahwa dalam lebih dari enam bulan sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, pasukan Amerika Serikat (AS) telah melakukan puluhan serangan rudal dan drone terhadap pasukan mereka di Irak dan Suriah. serta target di Israel.

Baca selengkapnya >>> 2. 1.000 tentara AS tiba, Rusia merebut pangkalan militer di dekat bandara Niger

Tentara Rusia berhasil merebut pangkalan udara militer ke-111 milik tentara Amerika yang terletak di sebelah bandara internasional Diori Hamani di Niamey, ibu kota Niger.

Laporan itu muncul setelah seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan pasukan Rusia berhasil memasuki pangkalan udara di Niger setelah penarikan 1.000 tentara AS dan sekutunya dari kawasan Afrika.

Sumber terpercaya di Amerika mengatakan: Pihak Rusia menggunakan hanggar terpisah di pangkalan yang dikenal sebagai Pangkalan Udara 101.

Pangkalan Militer No. 101 dibangun oleh Amerika Serikat dengan biaya lebih dari 100 juta dollar AS. Sejak 2018, AS telah menggunakan pangkalan tersebut untuk menargetkan militan ISIS dan afiliasi al-Qaeda Jamaat Nusrat al-Islam wal Muslimin (JNIM).

Militer Niger menganggap kehadiran AS di wilayahnya ilegal karena mengganggu kedaulatan warga Niger, dan pemerintah militer Niger sejak itu menangguhkan perjanjian militer yang mengizinkan personel AS ditempatkan di negara tersebut.

Akhirnya, Washington mulai memindahkan sebagian pasukannya di Niger dari Pangkalan Udara ke-101 ke Pangkalan Udara ke-201 di Agadez. Selain meninggalkan Niger, militer AS juga meninggalkan Chad.

Baca selengkapnya >>> 3. Perang kota di halaman Chasov: Tentara Zelensky sedang membangun benteng mereka, sekarang tidak ada posisi aman

Peperangan perkotaan berlanjut di Chasov Yar, atau Chasiv Yar, ketika pasukan Rusia terus mendorong warga Ukraina ke kota yang tinggi.

Meski demikian, Ukraina mengaku situasi di medan pertempuran masih dalam kendali mereka.

Nazar Voloshin, juru bicara kelompok operasional-strategis pasukan “Khortytsa” Ukraina, mengatakan ada konflik di perbatasan kota Chasov Yar.

Voloshin menyadari bahwa musuh tidak berhenti berusaha merebut kota. Chasef terus menghancurkan Yari dan pemukiman sekitarnya.

Pada hari Jumat, media online Strana mengutip Voloshin yang mengatakan: “Rusia sedang mencoba mencapai ketinggian dan pinggiran kota untuk menyerang Konstantinovka, Druzhkovka, Slavyansk dan Kramatorsk.”

Sementara itu, Associated Press melaporkan bahwa militer Ukraina berada di bawah tekanan yang kuat, namun tidak mampu mundur.

Baca selengkapnya >>> 4. Barat mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata sumbangan sekutu

Fakta terbaru tentang negara-negara Barat yang mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata pemberian sekutu mereka telah terungkap.

Ukraina baru-baru ini mendapat izin dari Amerika Serikat untuk paket senjata senilai 61 miliar dolar atau 973 triliun rupiah, terutama untuk berperang melawan Rusia.

Senjata-senjata tersebut, khususnya sistem pertahanan udara seperti ATACSM dan HIMARS, mulai dikirim ke Kyiv pada pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Latvia Baiba Braz mengatakan bahwa Ukraina membeli senjata Barat dengan izin untuk menyerang Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan eurointegration.co, Braz mengatakan kepada eurointegration.co bahwa “menyerang Rusia adalah sah. Dan yang terakhir, tentara Rusia harus berhenti di Rusia. Tidak semuanya diucapkan dengan lantang dan lebih baik tidak diucapkan pada waktu-waktu tertentu.” .ua dan European Pravda melaporkan pada Jumat (3/5/2024) dengan mengacu pada Tribunnews.com.

Mantan asisten sekretaris jenderal NATO ini adalah pejabat pertama yang mengakui bahwa Barat telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menginvasi wilayah Rusia.

Baca selengkapnya >>>

(Tribune News.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *