TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer di saluran internasional Tribunnews bisa dilihat di sini.
Rusia dan NATO menghadapi perang, tapi bagaimana perbandingan kekuatan militer mereka?
Sementara itu, ledakan besar-besaran pager milik militan Hizbullah di Lebanon masih menjadi topik hangat.
Intelijen Israel diduga menanam bahan peledak di pager tersebut.
Pager tersebut juga tidak dibuat di Taiwan seperti yang diberitakan semula.
Untuk liputan selengkapnya, berikut adalah berita internasional yang sedang tren dalam 24 jam terakhir. 1. Dengan adanya ancaman perang, berapa perbandingan jumlah pasukan Rusia dengan kekuatan militer NATO? Menurut laporan, Rusia sedang bersiap melancarkan perang besar melawan Aliansi Keamanan Atlantik Utara. (Kredit: Sersan Angkatan Darat/Staf AS Agustin Montanez)
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perintah untuk menambah pasukannya.
Rusia diperkirakan akan menambah tenaga kerjanya saat ini sebanyak 180.000 orang pada akhir tahun ini.
The Moscow Times melaporkan, ini berarti total kekuatan pasukan aktif akan mencapai 1,5 juta prajurit aktif dari saat ini 2.389.139 prajurit.
Media memberitakan, perintah tersebut akan berlaku efektif pada 1 Desember 2024.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan angkatan bersenjata negaranya akan memiliki lebih banyak pasukan karena situasi di Rusia saat ini tidak lagi bersahabat.
Sebagian besar negara di sekitar Rusia kini bermusuhan karena invasi mereka ke Ukraina.
“Ancaman terhadap negara kita di sepanjang perbatasan semakin meningkat. Lingkungan barat tidak bersahabat dengan Rusia, dan di timur tidak stabil, ini memerlukan tindakan yang tepat,” kata Peskov, dikutip dari Russia Today (18 September 2024). .
Negara-negara Barat disebut sebagai Barat yang berarti Uni Eropa, Amerika Serikat, yang telah bergabung dengan NATO.
Sebagian besar anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sangat melindungi Ukraina dan memusuhi Rusia.
Baca selengkapnya >>> 2. Ledakan terjadi di pangkalan militer Rusia tempat pembom nuklir Tu-95 dan Tu-160 berada.
Berdasarkan pemberitaan awal saluran TV 24 Ukraina, Senin (16/9/2024) malam waktu setempat, terjadi ledakan di salah satu pangkalan militer strategis Rusia di kawasan Saratov.
Ledakan keras dilaporkan terdengar di area pangkalan Angeles-2, CNBC melaporkan.
Pesawat pembom strategis Tu-95 dan Tu-160 Rusia berpangkalan di wilayah tersebut.
Menurut Newsweek, pangkalan militer tersebut terletak sekitar 805 kilometer tenggara Moskow.
Pangkalan tersebut juga diserang beberapa kali selama perang.
Beberapa saluran Telegram juga membagikan foto yang disebut-sebut merupakan momen saat terdengar ledakan di kawasan tersebut.
“Ledakan di bandara Engels di wilayah Saratov,” lapor jurnalis Ukraina Andriy Cheplenko di saluran Telegram-nya.
Ia juga membagikan video yang mengindikasikan militer Rusia telah mengerahkan pesawat pembom Tu-95 di pangkalan udara tersebut.
Baca selengkapnya >>> 3. Pager yang meledak secara besar-besaran di Lebanon tampaknya diproduksi di Eropa menurut laporan bahwa Israel yang menanam bahan peledak tersebut
Menurut laporan, pager yang digunakan dalam serangan mematikan terhadap Hizbullah itu dibuat di Eropa.
Hal ini dilaporkan oleh perusahaan Taiwan Gold Apollo.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa sebuah perusahaan di Eropa memproduksi pager yang digunakan dalam serangan luar biasa di Lebanon yang menurut Hizbullah dilakukan oleh Israel.
Israel menanam bahan peledak di 5.000 bom yang diimpor Hizbullah beberapa bulan sebelum serangan terjadi di Lebanon pada Selasa (17 September 2024), lapor Guardian.
Operasi tersebut, yang organisasi Lebanon tuduhkan dilakukan oleh layanan mata-mata Mossad Israel, menandai pelanggaran keamanan besar yang menyebabkan ledakan ribuan panggilan pengadilan di Lebanon dan juga di Suriah.
Dalam serangan itu, sembilan orang tewas dan sekitar 3.000 lainnya terluka, termasuk militan kelompok tersebut dan utusan Iran untuk Beirut.
Baca selengkapnya >>> 4. Intelijen Israel diduga memasang chip peledak di ribuan ritsleting Hizbullah yang meledak pada saat yang bersamaan
Terungkap dari mana datangnya ribuan somasi milik Hizbullah yang meledak bersamaan pada Selasa (17/9/2024).
Bifran meledak di saku dan tas anggota Hizbullah.
Pager berbunyi serentak di beberapa wilayah di Lebanon.
Dalam ledakan tersebut, lebih dari 2.800 orang terluka dan 9 orang tewas.
“Setidaknya 170 orang berada dalam kondisi kritis,” kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Aviad, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca selengkapnya >>>
(Tribunnews.com)